Redaksi
Jumat, 6/17/2022 07:40:00 AM WIB
BirokrasiHeadline

Ketua PMI Lantik Pengurus PMI Kecamatan Se-Kab. Kuningan

Advertisment

KUNINGAN, (BK).-


Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kuningan, Hj Ika Siti Rahmatika SE, melantik pengurus PMI Kecamatan periode 2022-2027 se-Kabupaten berlangsung di Hotel Purnama Kelurahan/Kecamatan Cigugur, Selasa (14/6/2022).

“Saya sebagai Ketua PMI Kab. Kuningan menyambut baik atas dilaksanakannya pelantikan pengurus PMI Kecamatan se-Kabupaten Kuningan periode 2022 – 2027. Mudah-mudahan pengurus yang baru dilantik ini akan memberikan kontribusi yang lebih baik dalam melaksanakan tugas kemanusiaan di Kab. Kuningan,” pinta Hj Ika.

Ditambahkan dia, selama ini PMI Kab. Kabupaten Kuningan telah berupaya membantu Pemerintah Kabupaten Kuningan dalam urusan kemanusiaan, terutama dalam hal setiap urusan kebencanaan, lingkungan hidup dan lain-lain walau belum maksimal. Namun demikian, relasi dengan fihak lain masih menjadi tantangan bagi organisasi kemanusiaan PMI, karena terkadang masih dilihat sebelah mata. Oleh sebab itu, PMI harus tetap bersemangat dan tidak patah arang walaupun dengan dana minim yang didapat melalui sumbangan, donatur dan bulan dana PMI.

“Dalam tugas pelayanan kemanusiaan, PMI berprinsip selalu siaga, cepat dan tetap dalam kondisi bencana dan PMI harus sampai lebih dahulu, dibanding dengan organisasi kemanusiaan lainnya,” ujarnya.


Dalam hal ini, PMI merupakan organisasi kemanusiaan terbesar di dunia dan indonesia, yang para relawannya tersebar hingga penjuru desa. Kehadiran PMI di Kab. Kuningan, sangat dibutuhkan mengingat sebagian wilayahnya masih sulit dijangkau sehingga tidak menutup kemungkinan bila terjadi bencana akan mengalami kesulitan untuk memberikan pertolongan.

“Oleh karena itu PMI harus senantiasa memperteguh komitmen pengabdian kemanusiaan, saya berharap dengan pelantikan pengurus PMI Kecamatan se-Kab. Kuningan ini, berfungsi dan bersinergi dalam menjalankan tugas serta amanah organisasi. Selain itu, saling bekerja, memberikan informasi, dan menjaga komitmen moral dalam melayani masyarakat,” jelas Hj Ika.

Dijelaskannya, sebagaimana g tertuang dalam anggaran dasar PMI, bahwa dalam rangka usaha menjalin kasih sayang terhadap sesama manusia berdasarkan Pancasila dan undang-undang dasar 1945. Termasuk turut memelihara budi pekerti luhur menuju ke arah terwujudnya masyarakat yang berkeadilan sosial dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia. maka PMI berpegang teguh pada prinsip-prinsip dasar.

Yakni; kemanusiaan, gerakan internasional palang merah dan bulan sabit merah didirikan berdasarkan keinginan memberikan pertolongan tanpa membedakan korban yang terluka di dalam pertempuran, mencegah, dan mengatasi penderitaan sesama manusia yang terjadi di manapun. Tujuan gerakan adalah melindungi hidup dan kesehatan serta menjamin penghargaan kepada umat manusia. Gerakan menumbuhkan saling pengertian, persahabatan, kerja sama, dan perdamaian abadi bagi sesama manusia.


Kesamaan gerakan ini tidak membuat perbedaan atas dasar kebangsaan, ras, agama, atau pandangan politik. tujuannya semata-mata mengurangi penderitaan manusia sesuai dengan kebutuhannya dan mendahulukan keadaan yang paling parah.

Kenetralan yang artinya, agar senantiasa mendapat kepercayaan dari semua pihak, gerakan ini tidak boleh memihak atau melibatkan dari dalam pertentangan politik, ras, agama, atau ideologi.

Kemandirian, gerakan ini bersifat mandiri, perhimpunan nasional disamping membantu pemerintahannya dalam bidang kemanusiaan, juga harus mentaati peraturan negaranya, harus menjaga otonominya sehingga dapat bertindak sejalan dengan prinsip-prinsip gerakan ini.

Berikutnya kesukarelaan, gerakan ini adalah gerakan pemberi bantuan sukarela yang tidak didasari oleh keinginan untuk mencari keuntungan apapun. Kesatuan, kesatuan di dalam satu negara hanya ada satu perhimpunan palang merah yang terbuka untuk semua orang dan melaksanakan tugas kemanusiaan di seluruh wilayah dan kesemestaan adalah, gerakan internasional palang merah dan bulan sabit merah bersifat semesta. Setiap perhimpunan nasional mempunyai status yang sederajat serta berbagi hak dan tanggungjawab dalam menolong sesama manusia.

“Bertepatan dengan hari donor darah se dunia, sesuai dengan slogannya yaitu; ‘mendonorkan darah adalah suatu tindakan solidaritas, bergabunglah dan selamatkan nyawa’. Hal ini merupakan momentum yang tepat untuk meningkatkan rasa solidaritas dan kepedulian terhadap sesama, sehingga lebih banyak menggugah terutama kalangan muda untuk menjadikan donor darah sebagai bagian dari pola hidupnya,” pungkas Hj Ika. (Fikhar/BK)