Redaksi
Minggu, 3/10/2024 06:09:00 PM WIB
HeadlinePendidikan

Komunitas Belajar D’Booster SMA Negeri 1 Jalaksana Kabupaten Kuningan Tingkatkan Kualitas Pendidikan Dan Pengajaran

Advertisment

KUNINGAN, (BK).-


Terbentuknya Komunitas Belajar (Kombel) D’Booster SMA Negeri 1 Jalaksana Kabupaten Kuningan dinilai sukses dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran melalui kolaborasi serta pembelajaran bersama antar pendidik.

Komunitas belajar dalam sekolah sangat penting karena komunitas belajar menjadi wadah untuk merealisasikan terjadinya kolaborasi antar pendidik. Dengan adanya komunitas belajar dalam sekolah, maka ketimpangan kompetensi antar pendidik dapat diminimalisir. Sehingga peserta didik memeroleh pengalaman belajar dengan kualitas yang sama siapapun pendidiknya. Proses belajar dalam komunitas yang terjadi secara berkelanjutan akan membentuk ekosistem dan budaya belajar. Pada gilirannya akan berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran dan hasil belajar bagi peserta didik itu sendiri.

Sekretaris Kombel SMA Negei 1 Jalaksana, Eti Kusmiati SPd, mengatakan, komunitas belajar dalam sekolah terdiri dari para pendidik yang ada pada satu sekolah. Sekolah dapat menyesuaikan strategi penyelenggaraan komunitas belajar dalam sekolah sesuai dengan karakteristik/kondisi sekolah masing-masing. Adapaun program komunitas belajar sekolah di SMA Negeri 1 Jalaksana terstruktur dengan dengan baik.


“Adapun program komunitas belajar ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran melalui kolaborasi dan pembelajaran bersama antar pendidik,” tutur Eti, yang juga Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Kurikulum itu.

Menurutnya, program komunitas belajar SMA Negeri 1 Jalaksana meliputi Review KOSP: Kegiatan ini mencakup peninjauan terhadap Kurikulum Sekolah dan Pedoman (KOSP) yang digunakan dalam proses pembelajaran. Anggota komunitas akan mengevaluasi sejauh mana KOSP mencerminkan kebutuhan dan perkembangan terbaru dalam pendidikan. Mereka akan mencari cara untuk mengintegrasikan KOSP ke dalam RPP dan Modul Ajar dengan lebih efektif. Poin ini penting untuk memastikan bahwa pendidikan di sekolah selaras dengan standar dan pedoman yang ada.

Review RPP dan Modul Ajar: Dalam komunitas belajar, anggota akan berkumpul untuk meninjau dan memeriksa Rencana Perangkat Pembelajaran (RPP) dan Modul Ajar yang telah disiapkan. Mereka akan memastikan bahwa RPP dan Modul Ajar tersebut sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan memenuhi standar kualitas pembelajaran. Poin ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas materi pembelajaran.

Review Alur Tujuan Pembelajaran: Komunitas belajar akan mengulas alur atau langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ini termasuk pemahaman tentang apa yang ingin dicapai oleh peserta didik dan bagaimana langkah-langkah pembelajaran dapat membantu mencapai tujuan tersebut.

Review Bahan Ajar: Pada poin ini, anggota komunitas belajar akan mengevaluasi materi ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran. Mereka akan memastikan bahwa materi tersebut relevan, mutakhir, dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Asesmen: Ini mencakup evaluasi tentang bagaimana peserta didik diukur dalam mencapai tujuan pembelajaran. Anggota komunitas belajar akan mendiskusikan metode asesmen yang digunakan dan bagaimana pengukuran pencapaian tujuan dilakukan.

Penilaian Asesmen dan Rapor: Pada tahap ini, komunitas belajar akan mengkaji hasil asesmen yang telah dilakukan terhadap peserta didik. Mereka akan membahas cara memberikan umpan balik kepada peserta didik dan menyusun laporan rapor sebagai bentuk pelaporan kemajuan belajar.

Review Modul Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5): Komunitas belajar akan mengulas alur atau langkah-langkah yang diperlukan untuk Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Ini termasuk pemahaman tentang apa yang ingin dicapai oleh peserta didik dan bagaimana langkah-langkah kegiatan P5 dapat membantu meningkatkan Profil Pelajar Pancasila

Praktik Baik: Anggota komunitas akan berbagi pengalaman positif dalam mengajar dan mengelola kelas. Ini dapat mencakup strategi pembelajaran yang efektif, cara mengatasi tantangan kelas, dan ide-ide kreatif dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran Berdiferensiasi: Pada poin ini, komunitas belajar akan membahas bagaimana mereka dapat mengadaptasi pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan beragam peserta didik. Ini termasuk cara mengajar untuk siswa dengan gaya belajar yang berbeda atau tingkat kemampuan yang beragam.

Berikutnya, PMM dan Aksi Nyata: Anggota komunitas belajar akan merencanakan tindakan nyata berdasarkan hasil diskusi dan perencanaan dalam pertemuan mereka. Dalam hal ini, mereka akan memastikan bahwa rencana pembelajaran dapat diimplementasikan secara efektif dalam kelas.

Menurut keterangan, Komunitas Belajar SMA Negeri 1 Jalaksana berangotakan seluruh guru berjumlah 61 orang. Struktur Pengurus Komunitas Belajar SMA Negeri 1 Jalaksana terdiri dari Penanggungjawab, Kepala SMA Negeri 1 Jalaksana, H Nanang Warsa MPd, Ketua Entus Tusriana SPd, Sekretaris Eti Kusmiati SPd, dan Bendahara Yani Nurfitri Hadiyaniyah MPd.


Kepala SMA Negeri 1 Jalaksana, H Nanang Warsa MPd, Jumat (8/3/2024), mengemukakan, adapun tujuan dari program Kombel tersebut yakni; mengedukasi anggota komunitas dengan mengumpulkan dan berbagi informasi terkait pertanyaan dan masalah terkait praktik. Mendukung dengan merancang interaksi dan kolaborasi antara anggota komunitas, membina anggota kelompok dengan mengajak anggota kelompok untuk mulai belajar dan belajar secara berkelanjutan. Selan itu, mendorong anggota dengan mempromosikan pekerjaan dari anggota melalui saling berbagi dan diskusi dan mengintegrasikan pembelajaran yang didapatkan melalui komunitas dalam pekerjaan sehari-hari.

Sedangkan manfaat atas kegiatan program komunitas belajar sekolah D’Booster di SMA Negeri 1 Jalaksana adalah; membangun jejaring antara pendidik yang sebelumnya tidak memiliki kesempatan untuk berdiskusi. Memberikan ruang bagi pendidik untuk berkomunikasi, berbagi informasi, isu kontekstual, pengalaman pribadi yang dapat membangun pemahaman dan wawasan terkait pembelajaran. Selain itu, membangun dialog atau diskusi antar rekan sejawat untuk dapat mengeksplorasi strategi dan solusi baru atas tantangan yang dihadapi serta saling mendukung dalam proses pengembangan diri.

“Termasuk menstimulasi pembelajaran dengan menjadi wadah untuk komunikasi, mentoring, coaching, dan refleksi diri. Selain itu, membagikan pengetahuan yang ada untuk membantu anggota dalam meningkatkan praktik mereka dengan menyediakan forum untuk mengidentifikasi solusi masalah umum dan proses mengumpulkan dan mengevaluasi praktik terbaik. Mendorong anggota komunitas untuk mengembangkan aksi nyata dengan hasil yang terukur. Terakhir, menghasilkan pengetahuan baru dalam membantu anggota mengubah praktik untuk mengakomodasi perubahan kebutuhan dan teknologi,” papar H Nanang. (HEM/BK)