Advertisment
KUNINGAN, (BK).-
Pedagang timun suri kerap menemui masalah berupa dagangannya yang membusuk. Salah satunya Haryono, penjual timun suri di jalanan cipondok Kabupaten Kuningan yang mengaku kerap membuang dagangannya yang busuk, Selasa (12/3/24).
"Kalo busuk ya dibuangin timun surinya, kan ga ada yang mau beli juga," kata Haryono
Haryono mengaku jika sedikit saja bagian dari timun surinya ada yang busuk, maka pembeli enggan membeli dagangannya.
"Sebenernya yang busuk paling ujungnya doang, tapi kalo udah gini pembeli ga akan mau," ujar Haryono sambil menunjuk ke bagian timun suri yang busuk.
Berjualan timun suri sendiri dilakukan Haryono hanya di Bulan Ramadan. Di hari-hari biasa dirinya biasa berjualan semangka di kawasan tersebut.
Timun suri yang dijualnya didapatkan dari kota Indramayu, untuk perbuahnya Haryono menjual, dengan harga Rp 8 ribu 1kg setiap buahnya.Timun suri ini tidak memuaskan terutama bagi saya sebagai pedagang dan pembeli.
"Saya beli timun suri ini dari bandar di Indramayu tapi tidak sesuai dimana, setiap karung dan yang lainnya itu dimasukan timun suri yang cacat seperti bekas kena arit dan lainnya ditambah lagi saling bertumpukan jadilah timun suri saya ini cepat busuk" Pungkasnya . (Apip Syaripudin/BK)
"Kalo busuk ya dibuangin timun surinya, kan ga ada yang mau beli juga," kata Haryono
Haryono mengaku jika sedikit saja bagian dari timun surinya ada yang busuk, maka pembeli enggan membeli dagangannya.
"Sebenernya yang busuk paling ujungnya doang, tapi kalo udah gini pembeli ga akan mau," ujar Haryono sambil menunjuk ke bagian timun suri yang busuk.
Berjualan timun suri sendiri dilakukan Haryono hanya di Bulan Ramadan. Di hari-hari biasa dirinya biasa berjualan semangka di kawasan tersebut.
Timun suri yang dijualnya didapatkan dari kota Indramayu, untuk perbuahnya Haryono menjual, dengan harga Rp 8 ribu 1kg setiap buahnya.Timun suri ini tidak memuaskan terutama bagi saya sebagai pedagang dan pembeli.
"Saya beli timun suri ini dari bandar di Indramayu tapi tidak sesuai dimana, setiap karung dan yang lainnya itu dimasukan timun suri yang cacat seperti bekas kena arit dan lainnya ditambah lagi saling bertumpukan jadilah timun suri saya ini cepat busuk" Pungkasnya . (Apip Syaripudin/BK)
