Advertisment
KUNINGAN, (BK).-
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Kuningan (UMK) telah menyelesaikan penelitian mini yang berlangsung pada 7-10 Desember 2024. Penelitian ini melibatkan 16 sekolah dasar di Kabupaten Kuningan dengan fokus pada siswa kelas 4. Hasilnya, rata-rata kemampuan pemahaman matematika dasar siswa mencapai angka 69,86%. Minggu (29/12/24)
Penelitian ini dipimpin oleh Reza Muhammad Zaenal, M.Pd., Dosen Homebase Prodi Pendidikan Matematika UMK. Ia menjelaskan bahwa tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengukur tingkat pemahaman matematika dasar siswa sekaligus mengevaluasi kesiapan Kabupaten Kuningan dalam mewujudkan visinya sebagai Kabupaten Pendidikan.
“Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap operasi hitung bilangan. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi untuk pengembangan pendidikan di Kuningan,” ujarnya.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan tingkat pemahaman matematis antar sekolah yang diteliti, namun secara umum hasil tersebut dianggap masih perlu ditingkatkan. Risma, salah satu mahasiswa yang terlibat, menekankan pentingnya upaya perbaikan dari berbagai pihak, khususnya pendidik.
“Hasil ini menjadi tantangan bagi para pendidik untuk terus mencari metode pembelajaran yang lebih efektif. Peningkatan pemahaman matematis siswa sangat diperlukan untuk mendukung pengembangan pendidikan di Kuningan,” ungkap Risma.
Hal senada disampaikan oleh Siti Sopiyaturrohmah, mahasiswa lainnya, yang berharap hasil penelitian ini dapat mendorong para pendidik untuk mengembangkan metode pembelajaran yang inovatif dan menarik. Menurutnya, pendekatan yang lebih interaktif akan membantu siswa memahami konsep matematika dengan lebih baik.
“Penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi pendidik dalam menciptakan strategi pembelajaran yang efektif. Dengan begitu, pemahaman siswa terhadap matematika dasar dapat meningkat secara signifikan,” ujarnya.
Hendri, salah satu mahasiswa lainnya, menambahkan bahwa metode pembelajaran berbasis kolaborasi seperti Numbered Heads Together (NHT) dapat menjadi solusi. Pendekatan ini, menurutnya, telah terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran matematika.
“Dengan evaluasi berkelanjutan dan penerapan strategi pembelajaran yang tepat, diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat di masa depan,” pungkas Hendri.
Penelitian ini memberikan gambaran penting tentang kondisi pendidikan matematika di Kabupaten Kuningan. Dengan angka rata-rata 69,86%, upaya perbaikan terus-menerus diperlukan untuk mencapai kualitas pendidikan yang lebih baik. Para mahasiswa berharap temuan ini menjadi pemicu bagi pendidik dan pemerintah daerah untuk bersama-sama meningkatkan mutu pendidikan matematika di sekolah dasar. (Apip/ BK)