Jumat, 5/16/2025 08:13:00 AM WIB
HeadlineMuslim

Ciri Orang Mendapat Kemuliaan dari Allah, Ustaz Ahmad Dimyati: Hatinya Bergetar Saat Nama Allah Disebut

Advertisment
Ustaz Ahmad Dimyati, Lc., MA saat menyampaikan tausiyah di hadapan jamaah Majelis Subuh Remaja di Mushola Al Iman, Purwawinangun, Jumat malam (16/5/2025).

KUNINGAN,(BK). –

Majelis Subuh Remaja (MSR) kembali menghadirkan tausiyah inspiratif bersama Ustaz Ahmad Dimyati, Lc., MA di Mushola Al Iman, Kelurahan Purwawinangun, Kabupaten Kuningan, Jumat malam Jumat (16/5/2025).

Dalam ceramahnya, Ustaz Dimyati mengupas tentang tanda-tanda orang yang mendapat kemuliaan dari Allah SWT.

"Siapa yang menghidupkan sunah Nabi di tengah kerusakan zaman, maka pahalanya seperti seratus orang mati syahid," ungkap Ustaz Dimyati di hadapan jamaah.

Ia menegaskan bahwa menghadiri majelis ilmu juga termasuk bentuk menghidupkan sunah Nabi Muhammad SAW.

Dalam tausiyahnya, ia memaparkan sedikitnya empat ciri orang yang mendapat kabar gembira dan kemuliaan dari Allah SWT.


Pertama, kata Ustaz Dimyati, ialah hati yang bergetar ketika nama Allah disebut. Ia mengingatkan bahwa penyakit yang kerap menyerang ahli ibadah adalah kesombongan.

"Maka siapa yang taat dan tetap rendah hati, ia termasuk orang yang mulia di hadapan Allah," ujarnya.

Kedua, lanjutnya, adalah kesabaran dalam menghadapi musibah. Ia menyebutkan bahwa sabar terbagi menjadi tiga: sabar dalam ketaatan, sabar meninggalkan maksiat, dan sabar menghadapi ujian hidup.

“Ujian itu tanda cinta Allah kepada hamba-Nya. Dari situ, akan teruji sejauh mana keimanan dan kecintaan kita kepada Allah,” tuturnya.

Ketiga, yaitu orang yang mendirikan shalat. Ustaz Dimyati mengingatkan bahwa shalat adalah ibadah yang tidak memiliki libur.

"Selama akal masih waras, shalat tetap wajib," ucapnya. Ia juga menekankan agar tidak menjadikan ibadah sebagai bentuk transaksi dengan Allah, melainkan sebagai wujud penghambaan.

Keempat, orang yang gemar bersedekah. Menurutnya, sedekah tidak diukur dari besar kecilnya nominal, tetapi dari seberapa besar pengorbanan yang diberikan.

“Bersedekahlah sesuai kemampuan. Nilai yang besar bukan dari jumlahnya, tapi dari ketulusan dan keikhlasan ketika memberi,” imbuhnya.

Majelis Subuh tersebut diakhiri dengan doa bersama dan harapan agar para jamaah istiqamah dalam mengamalkan ilmu yang diperoleh. (Apip/BK)