Kamis, 6/12/2025 06:58:00 PM WIB
HeadlinePeristiwa

"Geger! Pria di Desa Puncak Ditemukan Gantung Diri di Rumah"

Advertisment

Ilustrasi gantung diri. Kasus dugaan bunuh diri kembali terjadi di Desa Puncak Kecamatan Cigugur, Kuningan. Seorang pria ditemukan meninggal dunia di rumahnya pada Rabu malam (11/6/2025).


KUNINGAN, (BK) –

Warga Desa Puncak, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, digegerkan dengan penemuan seorang pria berinisial AS (39) yang ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tergantung di dalam rumahnya, Selasa malam (10/6/2025) sekitar pukul 21.00 WIB.

Korban pertama kali ditemukan oleh pamannya, Nana, saat hendak menuju kamar mandi. Kaget dengan temuan tersebut, ia langsung melapor kepada pemerintah desa dan diteruskan oleh pemerintah desa kepada Polsek Cigugur.

Kapolsek Cigugur, AKP Kuswa, membenarkan adanya kejadian tersebut. Ia mengatakan bahwa pihaknya bersama Tim INAFIS (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System) Polres Kuningan dan petugas kesehatan langsung mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

“Benar, kami menerima laporan dari warga. Saya bersama anggota langsung ke TKP. Pemeriksaan awal dilakukan oleh Tim INAFIS dan tim medis,” ujar AKP Kuswa saat dikonfirmasi Kamis pagi (12/6/2025).

Dari hasil pemeriksaan luar, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Berdasarkan informasi dari Kanit INAFIS Polres Kuningan, Iptu Wiyogi, pihak keluarga telah secara resmi menolak dilakukan autopsi.

“Pihak keluarga menolak autopsi dan sudah membuat surat pernyataan yang disaksikan langsung oleh pemerintah desa setempat,” ungkap Wiyogi saat ditemui di Mapolres Kuningan.

Kapolsek menambahkan, dugaan sementara korban meninggal akibat gantung diri, namun penyelidikan lanjutan tetap dilakukan untuk memastikan penyebab kematian.

Seorang warga menyebut bahwa kejadian tersebut sempat mengejutkan masyarakat sekitar karena korban dikenal sebagai pribadi yang tertutup dan jarang berinteraksi dengan lingkungan.

Dari keterangan keluarga, korban diketahui memiliki kepribadian pendiam dan jarang berkomunikasi, baik dengan keluarga maupun lingkungan sekitar. Tidak ditemukan riwayat gangguan mental maupun penyakit serius. Namun, korban sempat mengeluhkan kesulitan ekonomi belakangan ini.

Sehari-hari, AS bekerja sebagai teknisi servis elektronik rumahan, seperti televisi dan peralatan listrik lainnya. Warga mengenalnya sebagai sosok pendiam dan menyendiri.

Menanggapi kejadian ini, Kapolsek Cigugur mengimbau masyarakat agar lebih peduli terhadap kondisi psikologis anggota keluarga maupun lingkungan sekitar.

“Jika ada yang menunjukkan tanda-tanda stres berat atau tekanan mental, segera komunikasikan kepada pihak berwenang atau tenaga medis agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat,” pesannya. (Apip/BK)