Advertisment
![]() |
Tangis haru mewarnai momen pertemuan antara peserta barak militer dengan orang tua usai menjalani pelatihan selama 14 hari di Barak Militer BKPSDM, Desa Cikaso, Kramatmulya, Minggu (1/6/2025). |
KUNINGAN, ( BK). –
Suasana haru menyelimuti penutupan program Barak Militer untuk pelajar tingkat SMP yang berlangsung di kompleks BKPSDM, Desa Cikaso, Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan, Minggu (1/6/2025). Sebanyak 35 pelajar yang mengikuti pelatihan pendidikan karakter dan bela negara selama 14 hari, akhirnya dipulangkan ke rumah masing-masing.
Upacara penutupan digelar secara khidmat di bawah terik matahari. Para peserta berseragam loreng tampak berdiri tegap, menyanyikan yel-yel kebanggaan mereka di hadapan para tamu undangan, di antaranya Dandim 0615/Kuningan Letkol Arh Kiki Aji Wiryawan, Wakil Bupati Kuningan Tuti Andriani, Wakil Ketua DPRD Kuningan H Ujang Kosasih, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kuningan U Kusmana, Ketua KPAID Wilayah III Cirebon Hj Fifi Sofiah, dan sejumlah tamu lainnya.
Tangis haru pecah saat sesi penyambutan dan pemulangan peserta. Orang tua yang sejak pagi sudah menunggu, langsung memeluk erat anak-anak mereka. Beberapa siswa tampak bersimpuh dan mencium kaki orang tuanya sebagai simbol penghormatan dan penyesalan. Air mata tak terbendung ketika prosesi siraman air bunga dilakukan panitia sebagai simbol pelepasan.
Husen (40), salah satu orang tua peserta asal Desa Padarama, Kecamatan Ciawigebang, mengaku terharu sekaligus bangga saat menyaksikan anaknya tampil dalam atraksi yel-yel penuh semangat. Ia menilai program barak militer sangat bermanfaat dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab anak-anak.
Husen (40), salah satu orang tua peserta asal Desa Padarama, Kecamatan Ciawigebang, mengaku terharu sekaligus bangga saat menyaksikan anaknya tampil dalam atraksi yel-yel penuh semangat. Ia menilai program barak militer sangat bermanfaat dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab anak-anak.
“Alhamdulillah, kami sebagai orang tua merasa sangat bersyukur bisa menitipkan anak kami di barak militer. Kami percaya TNI mendidik dengan penuh kedisiplinan tapi tidak berlebihan. Harapannya, anak saya bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih patuh kepada orang tua,” ungkapnya kepada Media Online Bokor Kuningan.
Ia menambahkan, program ini sangat membantu peran keluarga, terutama dalam membatasi kebiasaan anak menggunakan gawai.
“Sebelumnya anak saya sulit dinasehati, waktunya banyak habis untuk main handphone, bahkan sampai lupa belajar dan shalat. Mudah-mudahan setelah ini ada perubahan,” ujarnya penuh harap.
“Sebelumnya anak saya sulit dinasehati, waktunya banyak habis untuk main handphone, bahkan sampai lupa belajar dan shalat. Mudah-mudahan setelah ini ada perubahan,” ujarnya penuh harap.
Sementara itu, Dandim 0615/Kuningan Letkol Arh Kiki Aji Wiryawan menyampaikan apresiasi kepada seluruh orang tua yang telah mendukung program ini. Ia menegaskan, keberhasilan pendidikan karakter tak bisa hanya diserahkan kepada sekolah atau pelatihan, tetapi harus melibatkan keluarga secara aktif.
“Pendidikan karakter adalah kerja bersama. Anak-anak butuh figur teladan di rumah. Jadilah inspirasi dan tempat kembali yang nyaman bagi mereka,” ujar Dandim.
Ia berharap, pelatihan ini mampu membentuk generasi muda Kabupaten Kuningan yang tangguh, berintegritas, dan siap menghadapi tantangan zaman. Kepada seluruh peserta, Dandim berpesan agar mereka mampu mengamalkan nilai-nilai yang telah didapat selama dua pekan menjalani pelatihan.
“Jadilah pribadi yang lebih baik. Tantangan masa depan kalian jauh lebih berat. Cita-cita besar tidak akan tercapai tanpa kerja keras, disiplin, dan tanggung jawab,” pungkasnya. (Apip/ BK )