Post ADS 1
Post ADS 1
REDAKSI
Selasa, 10/21/2025 11:55:00 AM WIB
HeadlinePendidikan

SDN 2 Babakan Mulya Dapat Bantuan Rehabilitasi Rp752 Juta dari APBN, Siswa Belajar di Masjid dan Madrasah Sementara


Guru kelas II SDN 2 Babakan Mulya, Eva Apriyanti, S.Pd., bersama 30 siswanya tengah mengikuti kegiatan belajar sementara di masjid selama proses rehabilitasi ruang kelas berlangsung.


KUNINGAN, (BK) –

Suasana belajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Babakan Mulya, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, kini tampak berbeda. Sejak sepekan terakhir, suara riang para siswa tak lagi terdengar dari ruang kelas, melainkan dari masjid dan dua madrasah di sekitar lingkungan sekolah. Pasalnya, gedung sekolah sedang menjalani rehabilitasi total melalui program bantuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025.

Kepala SDN 2 Babakan Mulya, Dedi, S.Pd.I, mengungkapkan rasa syukurnya atas pelaksanaan rehabilitasi tersebut. Ia mengatakan, proses pembangunan sudah berjalan selama satu minggu dan berlangsung lancar tanpa kendala.

“Alhamdulillah, untuk SDN 2 Babakan Mulya tahun ini mendapatkan program rehab dari APBN pusat. Pekerjaan sudah berjalan satu minggu dan sejauh ini lancar tanpa hambatan,” ujarnya saat ditemui di sekolah, Selasa (21/10/2025).




Dedi menjelaskan, total dana yang dikucurkan untuk proyek tersebut mencapai Rp752.728.353. Dana itu digunakan untuk memperbaiki seluruh ruang belajar mulai dari kelas I hingga kelas VI, termasuk ruang administrasi, ruang guru, dan perpustakaan.

Selama proses pembangunan berlangsung, kegiatan belajar mengajar sementara dialihkan ke beberapa tempat agar tetap berjalan efektif.

“Untuk sementara, anak-anak belajar di lokasi terdekat. Kelas I dan II belajar di masjid, kelas III dan IV di Madrasah Parencah, sedangkan kelas V dan VI di Madrasah Kadurama,” jelasnya.

Ia menambahkan, jadwal belajar pun disesuaikan dengan kondisi tempat sementara. Kelas I pulang pada pukul 10.30 WIB, kelas III pada 11.30 WIB, dan kelas V serta VI hingga sekitar 12.00 WIB.

Sementara itu, guru kelas II, Eva Apriyanti, S.Pd., mengungkapkan bahwa kegiatan belajar kelasnya yang berjumlah 30 murid tetap berjalan dengan baik meski dilakukan di masjid.

“Anak-anak tetap semangat meskipun belajar di masjid. Kami berusaha menciptakan suasana yang nyaman agar proses belajar tetap menyenangkan,” tuturnya.




Ia juga mengapresiasi dukungan para orang tua dan masyarakat sekitar yang ikut membantu menciptakan lingkungan belajar sementara yang kondusif.

“Alhamdulillah, orang tua siswa dan warga sekitar sangat mendukung. Mereka ikut membantu agar kegiatan belajar tetap berjalan meski di tempat sementara,” imbuh Eva.

Hal senada disampaikan guru kelas III, Adilah Fauziyah, S.Pd., yang mengajar 26 murid di Madrasah Parencah. Menurutnya, meski ruang belajar sementara cukup sederhana, anak-anak tetap antusias mengikuti pelajaran setiap hari.

“Murid-murid tetap antusias datang tepat waktu dan mengikuti kegiatan belajar dengan semangat. Ini menunjukkan bahwa mereka punya tekad kuat untuk terus belajar meski dalam kondisi terbatas,” ungkap Adilah.

Meski harus beradaptasi dengan situasi baru, semangat belajar para siswa dan guru tetap tinggi. Dedi berharap setelah proses rehabilitasi selesai, kegiatan belajar dapat berlangsung lebih baik.

“Mudah-mudahan dengan bangunan baru yang lebih bagus ini, anak-anak bisa lebih nyaman, lebih enjoy, dan prestasinya meningkat,” harapnya.

Tak lupa, Dedi menyampaikan apresiasi kepada Bupati Kuningan beserta jajaran pemerintah daerah atas dukungan dan perhatian yang telah diberikan kepada sekolahnya.

“Kami sangat berterima kasih kepada Bupati Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si atas support dan perhatiannya. Berkat koordinasi dan perhatian dari pemerintah daerah, sekolah kami bisa mendapatkan bantuan dari pusat,” ucapnya.

Ia menegaskan, hingga saat ini proses rehabilitasi masih berjalan baik dan seluruh kebutuhan material terpenuhi.

“Untuk saat ini semua berjalan lancar. Alat dan bahan tersedia, dan kami berharap sampai selesai nanti tidak ada hambatan,” pungkasnya penuh optimisme. (Apip/BK)