Advertisment
KUNINGAN, (BK).-
Sejumlah sekolah dari berbagai satuan pendidikan, termasuk SMA yang ada di Kuningan, siap memperingati hari bahasa indung sa-dunia sesuai surat ederan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Kuningan untuk mengikuti lomba pentas seni sunda di Gedung Kesenian Raksawacana, Senin (21/2/2022) mendatang.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (SMA) Kabupaten Kuningan, H Tri Suknaedi, disampaikan Sekretaris H Suleha, Kamis (17/2/2022), menjelaskan, sebagaimana surat edaran dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan, H Uca Somantri, melalui Kepala Bidang Pembinaan Kebudayaan, Emup Muplihudin, pada prinsipnya tiap sekolah (SMA) sepakat untuk berpartisipasi dalam mengikuti kegiatan hari bahasa indung se-dunia. Adapun kegiatan yang akan digelar nanti, sesuai arahan surat ederan tersebut yakni mengikuti lomba “borangan” (ngabodor sorangan).
“Dalam rangka memperingati hari bahasa indung se-dunia, untuk SMA kegiatannya diserahkan pada sekolah masing-masing. Mungkin saja sekolah yang satu akan berbeda dengan sekolah lain untuk melaksanakan kegiatan seni budaya daerah sesuai potensi yang ada di tiap sekolah,” jelas H Suleha.
Kepala SMA Negeri 1 Kuningan, H Edy Riyadi, menerangkan, dalam rangka memperingati hari bahasa indung se-dunia, sekolah siap mengirimkan perwakilan untuk berpartisipasi dalam kegiatan lomba “borangan” sebagaimana yang telah ditentukan. Jenis kegiatan dalam rangka memperingati hari bahasa indung se-dunia di tiap sekolah mungkin saja berbeda, namun tetap dalam nuansa kesundaan. Dari mulai mengenakan pakaai adat sunda hingga tampilan seni disesuaikan dengan tingkat kemampuan para siswa dalam mengekspresikan seni/budaya daerah tersebut.
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Budaya, Emup Muplihudin, mejelaskan, lomba “borangan” atau ngabodor sorangan alias melawak sendirian ini sejenis stand up comedy, bukan menceritakan kisah atau dongeng lucu. Tetapi tuturan kata yang disampaikan mengandung kelucuan. Peserta mengenakan pakaian yang sopan dan sesuai dengan materi lomba. Adapun tema bebas, tidak mengandung unsur SARA dan pornografi. Selain itu, durasi waktu “borangan” berkisar 4 sampai dengan 5 menit. Apabila ada peserta yang belum selesai pada waktu yang telah ditentukan, maka dewan juri berhak untuk menghentikan penampilan peserta.
“Materi yang yang dibawakan peserta karya asli, bukan hasil menjiplak dari pentas stand up comedy maupun “borangan” yang sempat dibawakan oleh orang lain,” tegas Muplihudin.
Adapun harapan yang ingin dicapai dari peringatan hari bahasa indung se-dunia ini antara lain, menghilangkan kekhawatiran akan punahnya bahasa indung (bahasa ibu). Selain itu, menjunjung tinggi bahasa persatuan sebab tegaknya budaya suatu bangsa akan memperkaya khasanah budaya bangsa. Termasuk akan memperkuat ajen (nilai-nilai) wibawa suatu bangsa.
“Selanjutnya, kami akan membentuk Badan Pembinaan Seni Budaya Pelajar Kuningan (BPSBPK) dari mulai sekolah tingkat bawah hingga sekolah yang lebih tinggi,” pungkasnya. (Fikhar/BK)