Advertisment
KUNINGAN, (BK).-
Bupati Kuningan, H Acep Purnama SH MH, secara resmi membuka acara Ikatan Mahasiswa Kuningan (IMK) Festival 2022 ditandai dengan pemukulan gong bertempat di Gelanggang Olahraga (GOR) Ewangga Komplek Stadion Mashud Wisnusaputra, Minggu (12/6/2022).
Kegiatan mahasiswa yang tergabung dalam IMK se-Wilayah Cirebon menyelenggarakan acara IMK Festival, ditandai dengan launching koperasi, ruang literasi dan website sikuda.
Ketua panitia penyelenggara, M. Hisam, mengatakan acara ini mengusung tema “Sacangreud Pageuh, Saiket Ajeg” bertujuan untuk bisa mengaktualisasikan kreativitas mahasiswa Kuningan dan menggelar dialog seni dan budaya.
"Berbicara mengenai kreativitas tentang out of the box, didalamnya ada suatu hal yang bisa kita aktulalisasikan dengan inovasi baru atau bahkan orang lain belum melakukannya" ujarnya, M Hasim.
Sementara, Ketua Umum IMK periode 2021-2022, Alif Fathul Aziz, dalam sambutannya. Mengatakan, adanya ruang literasi, KOPIMKU, dan Sikuda IMK salah satu upaya mendukung program kerja Pemerintah Kabupaten Kuningan.
"Adanya ruang literasi ini merupakan salah satu upaya kita dalam mendukung literasi di Kabupaten Kuningan, juga agar terwujudnya program Kuningan Bercahaya (Belajar dan Membaca Sepanjang Hayat). Acara yang dilaksanakan selama sepekan ini diisi dengan berbagai kegiatan, seperti dialog kebudayaan, perlombaan dan ditutup dengan pagelaran kesenian,” tutur Aziz.
Hal senada disampaikan Endun Abdulhaq, M.Pd selaku Ketua Kabumi, mengharapkan adanya IMK Festival ini bisa terwujud setiap tahunnya.
Dalam acara tersebut, Bupati H Acep, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas terselenggaranya acara IMK Festival 2022 ini. Adanya Dialog kebudayaan dalam rangkaian acara IMK Festival tersebut diharapkan bisa memberi solusi mengenai masalah-masalah yang terjadi, khususnya terkait kebudayaan.
"Ada sesuatu yang memang harus di bahas bersama terkait kehadiran saudara kita semua yaitu komunikasi masyarakat adat yang hingga kini masih menjadi perbincangan banyak orang. Untuk itu, mari kita sesekali berdiskusi di sini bahwasanya apa yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah sudah jauh lebih baik,” ujar bupati.
Ditambahkannya, keberhasilan dalam menyelesaikan masalah ini harus kita sadari bersama bahwa segala sesuatu harus a melalui sebuah proses, baik dari sisi pendekatan, misalnya pendekatan historis. Apa yang sudah disepakati perlu dihargai agar tidak menjadi polemik yang berkepanjangan sehingga menimbulkan tafsiran yang kurang bagus bagi Kabupaten Kuningan. Mudah-mudahan dengan adanya dialog budaya ini mengungkap apa adanya upaya yang sudah pemerintah daerah lakukan untuk menyelesaikan semua persoalan yang ada" jelas bupati. (Fikhar/BK)