Advertisment
KUNINGAN, (BK).-
Pelepasan siswa kelas IX SMP Negeri 1 Kadugede Kabupaten Kuningan tahun pelajaran 2021-2022 menyuguhkan aneka seni budaya tradisional yang dibawakan para siswa atau adik-adik kelas kelas VII dan VIII, berlangsung di halaman sekolah setempat, Kamis (2/6/2022).
Tampilan seni daerah berupa lelengseran disertai tarian klasik yang dilanjutkan dengan sungkeman dihadapan Kepala SMP Negeri Kadugede, Drs Akhmad Saefudin M.MPd dan Ketua Komite Drs H Iing Solihin, MPd, sungguh membuat haru hadirin dalam acara pelepasan siswa tersebut. Iringan musik (gamelan sunda) yang dibawakan oleh sejumlah siswa/siswi sekolah yang satu ini membuat suasana kian meriah. Dalam kesempatan tersebut hadir Camat Kadugede, Maryanto, Kepala Desa Kadugede, Maman Abdurohman, unsur Muspika kecamatan, orang tua siswa beserta undangan lainnya.
Kepala SMP Negeri 1 Kadugede, Drs Akhmad Saefudin M.MPd, mengatakan, sebanyak 318 siswa kelas IX yang mengikuti ujian tahun pelajaran 2021/2022 dinyatakan lulus 100 persen. Sudah barang tentu adik-adik ini akan melanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Maka dari itu, jaga diri, jaga keluarga dan jangan lupa menjaga nama baik almamater dimana pun berada. Kita harus merasa bangga sebagai siswa SMP Negeri 1 Kadugede, karena banyak meraih prestasi antara lain, juara bola voli, pencak silat dan kejuaraan lainnya. Termasuk juara mata pelajaran akademik maupun non akademik sehingga menjadi kebanggan kita semua.
“Selamat jalan anak-anak ku, semoga menjadi orang yang sukses dikemudian hari,” ucapnya.
Sementara Ketua Komite, H Iing Solihin, mengungkapkan, selama tiga tahun orang tua menitipkan putra-putrinya untuk bersekolah di SMP Negeri 1 Kadugede, kini telah menamatkan pembelajaran dengan baik. Untuk itu, pihak Komite tak luput untuk mengucapkan terima kasih pada bapak/ibu guru beserta keluarga besar sekolah yang telah mendidik tanpa lelah. Sehingga dalam menuntut ilmu selama di SMP Negeri 1 Kadugede dapat berjalan dengan lancar.
“Ilmu yang adik-adik peroleh, semoga dapat menjadi bekal hidup kelak. Selain itu, jangan lupa pada babak/ibu guru yang telah mengajarkan ilmu selama di bangu sekolah, hendaknya adik-adik ini tetap menjalin kekeluargaan dan silaturahmi. Jangan sampai terjadi ada istilah bekas guru, namun guru saya waktu di SMP. Sebab guru itu tidak ada bekas, maka harus tetap hormat pada mereka agar ilmu yang kita miliki menjadi barokah,” papar H Solihin.
Berkaitan dengan hal itu , Camat Kadugede, Maryanto, pihaknya menghendaki Kadugede ini sebagai Kota Kecamatan Pendidikan dimasa mendatang. Oleh sebab itu, para siswa agar menguasai teknologi upaya peningkatan kualitas pendidikan. Oleh sebab itu, dalam meningkatkan kemajuan pendidikan, harus melibatkan banyak pihak karena tanggungjawab pendidikan bukan hanya tanggungjawab pemerintah. Termasuk tanggungjawab masyarakat, pihak swasta maupun sektor lainnya yang peduli terhadap kemajuan pendidikan yang ada di daerah masing-masing. (Fikhar/BK)