Redaksi
Rabu, 2/28/2024 05:49:00 AM WIB
BirokrasiHeadline

PJ Bupati Kuningan Hadiri Workshop Transformasi Perencanaan Kinerja Krusial dan Berdampak Tahun 2024

Advertisment

KUNINGAN, (BK).-


PJ Bupati Kuningan Dr. Drs. H. Raden Iip Hidajat, M. Pd secara resmi membuka workshop Transformasi Perencanaan Kinerja Krusial dan Berdampak Tahun 2024 yang digelar oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kuningan. Acara yang berlangsung selama 2 hari itu diikuti oleh para pejabat esellon II dan III lingkup Pemerintah Kabupaten Kuningan, Camat se Kabupaten Kuningan, Kasat Pol PP, dan Kalak BPBD dengan jumlah 67 orang. Bertempat di Horison Tirta Sanita Hotel, Selasa (27/02/2023).

Ada 3 Narasumber dari workshop tersebut, antara lain : Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat, Dr. Iendra Sofyan ; Analis Kebijakan Ahli Utama Lembaga Administrasi Negara RI, Drs. Haris Faozan, M.Si; dan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Selaku Koordinator Pengawasan Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah melakukan Pengendalian, Pengawasan atas Pengelolaan Keuangan Daerah pada Pemerintah Daerah, Risnandar, SE, CA,


Dalam sambutannya, Pj Bupati Iip Hidajat mengatakan bahwa peran perangkat daerah dalam mewujudkan visi pembangunan dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat sangatlah penting.

Untuk itu Iip berharap melalui workshop ini dapat memperkuat kompetensi dan kapasitas kita dalam merumuskan perencanaan kinerja yang tidak hanya efektif tetapi juga berdampak nyata bagi pembangunan daerah.

“Kita perlu memperhatikan penyusunan kualitas perencanaan, agar berkualitas dan tepat sasaran. Lantas bagaimana reformasi birokrasi yang sudah digaungkan dapat diimplementasikan dilapangan sehingga menjadi pedoman bagi kita untuk bekerja. Dan terakhir, komitmen diri kita agar mengerjakan apa yang kita rencanakan” tandas Iip.


Setelah mendengarkan berbagai materi dari narasumber, peserta workshop memulai perancangan kebijakan dan program kerja yang terbagi menjadi empat kelompok besar.

Kelompok pertama perihal peningkatan kualitas pelayanan berdampak peningkatan IPM, kelompok kedua perihal peningkatan PAD 100 % dari tahun sebelumnya, Kelompok 3 perihal Pengembangan Agro Industri dan Kelompok 4 perihal Pengembangan Agro wisata. (Angga/BK)