Advertisment
KUNINGAN, (BK).-
Keluarga besar Dharma Wanita Persatuan (DWP) SMA/SMK dan SLB Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X Provinsi Jabar Kabupaten Kuningan menggelar Bazar Ramadhan 1445 H berlangsung di SMA Negeri 3 Kuningan, Rabu (26/3/2024).
Aneka kuliner produk anggota DWP Kuningan itu sendiri tidak kalah bersaing dibanding makanan lain, karena makanan yang mereka olah memiliki citarasa tersendiri. Bahkan beberapa jenis produk makanan kering maupun basah sempat menembus toko-toko kue bergengsi yang ada di Kuningan. Termasuk untuk memenuhi pesanan buat oleh-oleh menjelang lebaran Idul Fitri 1445 H. Adapun harganya relatif terjangkau tinggal memilih, karena produk unggulan DPW Kuningan diperuntukkan bagi pembeli secara umum maupun menengah ke atas dengan harga bervariasi sesuai kebutuhan dan kemampuan para konsumen.
Koordinator DWP Gabungan SMA/SMK dan SLB Wilayah Kuningan, Hj Eva Tri Suknaedi, didampingi unsur pengurus harian, Hj R Jannah Chaeri, Sekretaris DWP KCD Wilayah X, Sari Ibnu, dan Ketua Bidang Ekonomi, Esa Efendi, mengemukakan, peserta Bazar Ramadhan 1445 H ini melibatkan sebanyak 32 sekolah. Peserta bazar tersebut terdiri dari sebanyak 19 SMA, 9 SMK dan 4 SLB yang ada di Kabupaten Kuningan. Mereka selalu eksis dalam berbagai kegiatan, termasuk melaksanakan pengajian atau tausiyah Ramadhan dalam rangka meningkatkan iman dan takwa terhadap Allah Swt.
“Seusai kegiatan Bazar Ramadhan, kami melaksanakan bakti sosial ke tiga Panti Asuhan yang ada di Kuningan untuk saling berbagi dengan sesama,” ujar Hj Eva.
Adapun maksud dan tujuan kegiatan yang digelar selama ini oleh DWP Kab. Kuningan tiada lain dalam rangka mempererat tali silaturahmi, membangun kebersamaan diantara anggota dan menjalin kekeluargaan yang lebih harmonis. Diantara kita bisa untuk saling mengisi, termasuk dalam pengembangan produk kuliner yang selama ini selalu kita geluti. Baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun sebagai peluang usaha untuk memperoleh nilai tambah bagi anggota keluarga Dharma Wanita itu sendiri. Bagi yang belum bisa membuat suatu produk bisa saling berbagi pengalaman sehingga unit usaha kuliner ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
“Alhamdulillah, kami belajar membuat kue maupun makanan olah lainnya, berawal diajari orang tua, lalu dikembangkan sendiri. Apa lagi sekarang bisa membuka youtube semua resep makanan maupun olahan ada disitu. Namun kita juga ada yang kursus untuk lebih mematangkan agar produk tetap terjaga dan berkualitas,” ujarnya. (HEM/BK)