Sabtu, 5/31/2025 08:26:00 PM WIB
HeadlinePendidikan

170 Siswa SMP Negeri 2 Jalaksana Implementasikan Kurikulum Muatan Lokal Gunung Ciremai

Advertisment

Sejumlah siswa SMP Negeri 2 Jalaksana di kawasan Gunung Ciremai 


KUNINGAN, (BK).-

Sebanyak 170 siswa kelas VII SMP Negeri 2 Jalaksana Kabupaten Kuningan mengimplementasikan kurikulum muatan lokal Gunung Ciremai berlangsung di kawasan wisata Bumi Seni Tarikolot Desa Sukamukti, Sabtu (31/5/2025).

 

Mereka (para siswa) dipandu langsung guru pengajar mulok Gunung Ciremai dan wali kelas masing-masing upaya pengenalan lingkungan sekitar Gunung Ciremai dalam rangka mengimplementasikan Kurikulum Muatan Lokal Gunung Ciremai. Dalam kegiatan tersebut, siswa mendapat pemaparan tentang sumber daya alam yang ada di Gunung Ciremai. Agar suasananya lebih menyenangkan, kegiatan tersebut  dikemas secara menarik melalui outbound berlangsung  di seputar Bumi Seni tarikolot itu.

 

Dalam pemaparan materi tersebut disampaikan dengan penuh kegembiraan dimana  siswa dapat melihat  secara langsung keberadaan yang ada di bawah kaki Gunung Ciremai itu. Mereka  sambil duduk-duduk serta  menikmati aliran sungai dari  hulu air yang mengalir ke hilir hingga Curug Cilengkrang. Dalam suasana yang penuh kegembiraan itu, para siswa diberikan kesempatan untuk melukiskan keadaan alam yang ada di lingkungan sekitar.

 

Selain memperoleh pembelajaran  menarik dan  pengenalan lingkungan seputar Gunung Ciremai,  para siswa dapat melihat mata pencaharian masyarakat di kawasan gunung tertinggi di Jabar itu. Selama dalam perjalanan melewati Bumi Seni Tarikolot, mereka menyaksikan sejumlah warga yang bertani sayuran, seperti tanaman daun bawang, sayuran pokcay, tomat, cabai dan lain-lain. Bahkan ada satu tempat jajanan yang cukup besar di tengah-tengah pesawahan dengan menggunakan tenda sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung karena keindahan alamnya.

 



Dalam kesempatan tersebut, Kepala SMP Negeri 2 Jalaksana,  Momon Surahman, S.Pd.  mengemukakan, kegiatan ini merupakan implementasi Kurikulum Muatan Lokal Gunung Ciremai yang dinilai positif,  mudah-mudahan bisa dijadikan pilot project bagi sekolah lainnya. Termasuk SMP Negeri 2 Jalaksana  yang membawa siswa-siswinya  melihat secara langsung keadaan masyarakat yang ada di kawasan tersebut, baik dalam mengolah lahan maupun memelihara sumber daya alam yang ada di sekitar Gunung Ciremai.

 

“Melalui kegiatan dimaksud, para siswa akan mengenali keberadaan lingkungan sekitarnya, termasuk  kekayaan alam seperti sumber air, hewan langka yang dilindungi,  maupun tumbuhan lainnya yang dapat memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat,” tutur Momon.  

 

Bersamaan dengan kegiatan tersebut, Hj. Teti Maryati, S.Pd. MM. sebagai pengajar Kurikulum Muatan Lokal Gunung Ciremai menyampaikan dengan melihat langsung situasi dan kondisi di sekitar Gunung Ciremai. Sehingga siswa-siswi dapat melihat gambaran nyata bahwa banyak sekali sumber daya alam di lingkungan Gunung Ciremai yang sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, tentu hal ini harus diimbangi dengan pelestariannya.

 

Berkaitan dengan kegiatan kunjungan implementasi Kurikulum Gunung Ciremai ini, berkenan hadir pemilik lahan Bumi Seni Tarikolot,  Kang Yusuf  Oblet. Ia sebagai seniman, budayawan dan juga pelestari lingkungan dan dia  juga memberikan materi tentang lingkungan yang dikemas secara apik, ditambah permainan menarik/outbound dipimpin langasung  Kang Asep Deni. Para siswa  diberi materi melukis lingkungan untuk  dipraktekkan langsung oleh seluruh SMP negeri 2 Jalaksana yang mengikuti kegiatan tersebut.

 

Dalam kesempatan itu,  seniman dan budayawan profesional, Kang Yusuf Oblet,  pihaknya menyampaikan kegembiraannya karena lahan yang beliau miliki bisa difungsikan sebagai salah satu tempat untuk pembelajaran. Dia juga menyampaikan bahwa di tempat ini sering diadakan kegiatan, baik konser kesenian maupun tempat berkumpulnya para seniman dan budayawan yang merupakan aset sumber daya manusia di lingkungan itu.

 

“Melalui kunjungan seperti ini, diharapkan siswa-siswi ini akan  lebih memahami tentang sumber daya alam yang ada di sekitar Gunung Ciremai. Kemudian untuk direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari,  terutama dalam pelestarian serta pemanfaatannya bagi masyarakat yang ada di sekitarnya,” pungkas Kang Oblet. (HEM/BK).