Advertisment
Dr KH Alan Rusyandi
KUNINGAN, (BK).-
Dalam sebuah keterangan dikatakan, Allah Swt akan memberikan ketenangan batih kepada orang yang suka berdzikir dan berdoa. Apabila amalan tersebut dilakukan secara istiqomah atau didawamkan, maka janji Allah itu nyata.
Demikian disampaikan penceramah KH Dr Alan, di Masjid Agung Syiarul Islam Kuningan, Rabu (14/6/2025).
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
فَاِ ذَا قَضَيْتُمْ مَّنَا سِكَـکُمْ فَا ذْکُرُوا اللّٰهَ كَذِكْرِكُمْ اٰبَآءَکُمْ اَوْ اَشَدَّ ذِکْرًا ۗ فَمِنَ النَّا سِ مَنْ يَّقُوْلُ رَبَّنَاۤ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا وَمَا لَهٗ فِى الْاٰ خِرَةِ مِنْ خَلَا قٍ
"Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka berzikirlah kepada Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut nenek moyang kamu, bahkan berzikirlah lebih dari itu. Maka di antara manusia ada yang berdoa, Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia, dan di akhirat dia tidak memperoleh bagian apa pun."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 200)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّقُوْلُ رَبَّنَاۤ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰ خِرَةِ حَسَنَةً وَّ قِنَا عَذَا بَ النَّا رِ
"Dan di antara mereka ada yang berdoa, Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 201)
Dari ayat di atas alkisah setelah ibadah haji mereka seneng ngerumpi membesar-besarkan orang tua.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا هَبْ لَـنَا مِنْ اَزْوَا جِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّا جْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَا مًا
"Dan orang-orang yang berkata, Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa."
(QS. Al-Furqan 25: Ayat 74).
“Bisa jadi yang anda banggakan merupakan hasil prestasi anak. Alkisah ada seorang profesor dengan 3 orang anak ketiganya ada di luar negeri. Dikisahkan si istri sakit parah, sampai meninggal anaknya tak satupun yang datang berkunjung, jangankan datang doanya pun tak ada. Betapa sedihnya sang profesor,” tutur KH Dr Alan.
Ditambahkan KH Alan, adapun ciri manusia yang baik itu adalah, teman-temanya baik, sebagaimana kisah Lukman Nul Hakim: Anaku ketika engkau datang disambut dengan tawa, namun ketika engkau pulang apa menangis atau tertawa, yang jelas semua yang ditinggalkan menangis semua. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا هَبْ لَـنَا مِنْ اَزْوَا جِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّا جْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَا مًا
"Dan orang-orang yang berkata, Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Furqan 25: Ayat 74)
Anak yang baik itu, membanggakan orang tua. Setiap bada solat didawamkan selalu memanjatkan doa Robana atina dan seterusnya. Jangan sampai susah kita hari ini menjadikan susah selamanya sampai hari esok. Adapun ciri anak sholeh: sering berdoa dan selalu berbuat tidak baik selalu mendoakan orang tuanya. sering bersedekah untuk kedua orang tua, menyambungkan tali silaturahmi dengan sahabat orang tua, jiarah kubur pada kedua orang tua,
“Jangan sampai terjadi, seorang anak itu, gelarnya semakin tinggi dan mentereng tapi iman dan moral semakin jeblok, bahkan hancur berantakan. Traveling semakin sering tapi dengan tetangga semakin tak kenal. Selain itu, prestasi semakin meroket, harta semakin bertambah namun ketentraman hati semakin menipis. Pengobatan semakin canggih kualitas kesehatan semakin menurun. Banyak teman dan follower di dunia maya, tetapi tidak punya teman sejari di dunia nyata. Pakai jam tangan serba mahal namun tak bisa menghargai waktu, ilmu dan teknologi semakin tinggi, tapi adab dan tata krama semakin lenyap. Belajar semakin mudah tapi guru semakin tak dihargai, informasi semakin canggih, fitnah dan aib merajalela, refreshing semakin sering, tadabur dan tafakur semakin minim. Semoga kita bisa mengisi peradaban jaman dengan sebaik-baiknya. Semoga kita bisa berbakti pada orang tua,” papar KH Dr Alan dengan panjang lebar. (HEM/Nel’S/BK)