Advertisment
KUNINGAN ,(BK). –
Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Kuningan sejak Sabtu (10/5/2025) sore hingga Minggu dini hari menyebabkan tanah longsor di Dusun Indrahayu, Desa Karangkancana, Kecamatan Karangkancana. Longsor terjadi pada Minggu (11/5/2025) sekitar pukul 03.00 WIB dan mengancam satu rumah milik warga.
Tanah longsor tersebut terjadi tepat di samping rumah Rosidin (65), warga RT 010 RW 003. Rumah yang dihuni dua kepala keluarga dengan total empat jiwa itu kini dalam kondisi membahayakan karena sebagian pondasi telah tergerus material longsor.
Kepala Dusun Indrahayu, Elon Darlan, menyampaikan bahwa ia menerima laporan dari warga sekitar pukul 03.00 WIB.
Tanah longsor tersebut terjadi tepat di samping rumah Rosidin (65), warga RT 010 RW 003. Rumah yang dihuni dua kepala keluarga dengan total empat jiwa itu kini dalam kondisi membahayakan karena sebagian pondasi telah tergerus material longsor.
Kepala Dusun Indrahayu, Elon Darlan, menyampaikan bahwa ia menerima laporan dari warga sekitar pukul 03.00 WIB.
“Begitu mendapat laporan, saya langsung mengecek lokasi. Ternyata benar, longsor cukup besar terjadi di samping rumah Pak Rosidin. Tanahnya masih bergerak, sehingga kondisinya sangat mengkhawatirkan,” ujar Elon saat ditemui di lokasi, Selasa (13/5/2025).
Berdasarkan pantauan di lapangan, tinggi longsoran diperkirakan mencapai lima meter dengan panjang sekitar sepuluh meter. Belum sempat ditangani, longsor susulan kembali terjadi pada Senin dini hari sekitar pukul 00.00 WIB.
Akibat ancaman longsor yang terus terjadi, Rosidin dan keluarganya terpaksa mengungsi setiap kali hujan turun. Mereka biasanya mencari tempat aman di rumah tetangga atau kerabat yang jaraknya tidak terlalu jauh dari lokasi.
“Kalau hujan deras, kami tidak berani tinggal di rumah. Takut tiba-tiba roboh. Jadi, terpaksa pindah ke rumah saudara,” kata Suryana, salah satu warga yang tinggal tak jauh dari lokasi longsor.
Selain mengancam keselamatan warga, peristiwa longsor ini memperparah kondisi infrastruktur jalan dusun yang memang sudah lama rusak parah. Warga berharap pemerintah segera mengambil langkah nyata.
Elon Darlan menambahkan bahwa pihak desa telah melaporkan kejadian tersebut kepada instansi terkait di tingkat kecamatan dan kabupaten. Ia berharap ada penanganan cepat dari pemerintah.
“Kami mohon agar pemerintah kabupaten segera turun tangan. Selain menangani lokasi longsor, akses jalan menuju dusun ini juga perlu segera diperbaiki agar mobilitas warga tidak terganggu,” ujar Elon.
Hingga Senin malam, warga masih bersiaga di sekitar lokasi. Mereka khawatir longsor susulan kembali terjadi mengingat intensitas hujan yang masih cukup tinggi di wilayah pegunungan Karangkancana. (Yayan/BK)
Berdasarkan pantauan di lapangan, tinggi longsoran diperkirakan mencapai lima meter dengan panjang sekitar sepuluh meter. Belum sempat ditangani, longsor susulan kembali terjadi pada Senin dini hari sekitar pukul 00.00 WIB.
Akibat ancaman longsor yang terus terjadi, Rosidin dan keluarganya terpaksa mengungsi setiap kali hujan turun. Mereka biasanya mencari tempat aman di rumah tetangga atau kerabat yang jaraknya tidak terlalu jauh dari lokasi.
“Kalau hujan deras, kami tidak berani tinggal di rumah. Takut tiba-tiba roboh. Jadi, terpaksa pindah ke rumah saudara,” kata Suryana, salah satu warga yang tinggal tak jauh dari lokasi longsor.
Selain mengancam keselamatan warga, peristiwa longsor ini memperparah kondisi infrastruktur jalan dusun yang memang sudah lama rusak parah. Warga berharap pemerintah segera mengambil langkah nyata.
Elon Darlan menambahkan bahwa pihak desa telah melaporkan kejadian tersebut kepada instansi terkait di tingkat kecamatan dan kabupaten. Ia berharap ada penanganan cepat dari pemerintah.
“Kami mohon agar pemerintah kabupaten segera turun tangan. Selain menangani lokasi longsor, akses jalan menuju dusun ini juga perlu segera diperbaiki agar mobilitas warga tidak terganggu,” ujar Elon.
Hingga Senin malam, warga masih bersiaga di sekitar lokasi. Mereka khawatir longsor susulan kembali terjadi mengingat intensitas hujan yang masih cukup tinggi di wilayah pegunungan Karangkancana. (Yayan/BK)