Advertisment
KH Emus Musthopa
KUNINGAN, (BK).-
Mari kita bersyukur pada Allah Swt yang telah memberi berbagai nikmat pada kita semua,
termasuk duduknya seseorang dimajelis ilmu untuk mendengarkan 1 ayat, maka jauh lebih baik
dibanding 100 rokaat melaksanakan sholat sunat.
“Betapa mulyanya orang yang bisa tholabul ilmi seperti
sekarang ini, duduk mendengarkan tausiyah di masjid ini. Semoga kita semua selalu
istiqomah dalam menuntut ilmu di majelis
ilmu yang dimulyakan Allah Swt ini,” tutur KH Emus Musthopa, dalam kajian subuh
di Masjid Agung Syaiarul Islam Kuningan, Senin (26/5/2025).
Ditambahkannya, ucapan yang disampaikan oleh yang
mengucapkannya ada dua kelompok. Yakni;
ada yg keluar dari hati masuk ke akal. Jika hatinya baik, namun akalnya
dipenuhi dengan nafsu maka hasilnya akan kurang baik. Ilmu yg disampaikan dengan
baik melalui perasaan dan hati yang baik, maka tidak akan terdengar bisikan-bisikan
yang kurang baik dari hatinya. Jika ilmu disampaikan dengan hikmat pada anak-anak,
murid, dan seterusnya, maka akan
berdampak baik pula. Sebaliknya, jika disampaikan dengan hati yang kurang baik
maka hasilnya pun akan kurang baik.
“Dari kata-kata ini ibarat makanan, semua akan dimakan sesuai
dengan apa yang disukai orang tersebut. Namun jika makanan tak disukainya, maka akan enggan memakannya (ditolak). Masing-masing
golongan memiliki tingkat kemampuan masing-masing. Misalnya, ceramah di lembur
menggunakan bahasa Inggris/bahasa Arab,
maka pembicaraan tersebut tidak akan nyambung, karena kemampuan orang heterogen
atau berbeda-beda,” tutur KH Emus.
Ditambahkannya, jika makanan yang dihidangkan nemenuhi 4
sehat 5 sempurna, maka orang-orang pun akan
semangat untuk mengerjakan yang baik dengan sempurna. Tapi jika memakanannya tidak baik, maka akan timbul berbagai penyakit.
Kesimpulan; hati-hati ketika kita berbicara pada siapapun,
karena pembicaraan itu ada yang didasari dengan nafsu atau berdasarkan ridho
Allah Swt. Banyak sekali manusia yang terpeleset jalan hidupnya karena
ucapannya. Jika yang terpeleset itu kaki, masih mudah untuk di obati, tapi jika
lisan yang terpeleset, maka sangatlah susah untuk mencari obatnya. (HEM/Nel’S/BK)