Senin, 5/26/2025 07:54:00 PM WIB
HeadlineMuslim

Duduk Mendengarkan Satu Ayat Jauh Lebih Baik Dibanding 100 Rokaat Sholat Sunah

Advertisment

 

                                                                    KH Emus Musthopa


KUNINGAN, (BK).-

Mari kita bersyukur pada Allah Swt yang  telah memberi berbagai nikmat pada kita semua, termasuk duduknya seseorang dimajelis  ilmu untuk  mendengarkan 1 ayat, maka jauh lebih baik dibanding 100 rokaat melaksanakan sholat sunat.

 

“Betapa mulyanya orang yang bisa tholabul ilmi seperti sekarang ini, duduk mendengarkan tausiyah di masjid ini. Semoga kita semua selalu  istiqomah dalam menuntut ilmu di majelis ilmu yang dimulyakan Allah Swt ini,” tutur KH Emus Musthopa, dalam kajian subuh di Masjid Agung Syaiarul Islam Kuningan, Senin (26/5/2025).

 

Ditambahkannya, ucapan yang disampaikan oleh yang mengucapkannya ada dua  kelompok. Yakni; ada yg keluar dari hati masuk ke akal. Jika hatinya baik, namun akalnya dipenuhi dengan nafsu maka hasilnya akan kurang baik. Ilmu yg disampaikan dengan baik melalui perasaan dan hati yang baik, maka tidak akan terdengar bisikan-bisikan yang kurang baik dari hatinya. Jika ilmu disampaikan dengan hikmat pada anak-anak, murid, dan seterusnya,  maka akan berdampak baik pula. Sebaliknya, jika disampaikan dengan hati yang kurang baik maka hasilnya pun akan kurang baik.

 

“Dari kata-kata   ini ibarat makanan, semua akan dimakan sesuai dengan apa yang disukai orang tersebut. Namun jika makanan tak disukainya,  maka akan enggan memakannya (ditolak). Masing-masing golongan memiliki tingkat kemampuan masing-masing. Misalnya, ceramah di lembur menggunakan bahasa  Inggris/bahasa Arab, maka pembicaraan tersebut tidak akan nyambung, karena kemampuan orang heterogen atau berbeda-beda,” tutur KH Emus.

 

Ditambahkannya, jika makanan yang dihidangkan nemenuhi 4 sehat 5 sempurna,  maka orang-orang pun akan semangat untuk mengerjakan yang baik dengan sempurna. Tapi jika memakanannya  tidak baik, maka akan  timbul berbagai penyakit.

 

Kesimpulan; hati-hati ketika kita berbicara pada siapapun, karena pembicaraan itu ada yang didasari dengan nafsu atau berdasarkan ridho Allah Swt. Banyak sekali manusia yang terpeleset jalan hidupnya karena ucapannya. Jika yang terpeleset itu kaki, masih mudah untuk di obati, tapi jika lisan yang terpeleset, maka sangatlah susah untuk mencari obatnya. (HEM/Nel’S/BK)