Senin, 5/05/2025 04:42:00 AM WIB
HeadlineHukum

HMI Desak Polres Kuningan Serius Tangani Maraknya Kasus Curanmor.

Advertisment

 

Para kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kuningan berfoto bersama usai menyampaikan sikap kritis terhadap maraknya kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di wilayah Kabupaten Kuningan, Minggu (4/5/2025).



KUNINGAN ,(BK) –

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kuningan mendesak Kepolisian Resor (Polres) Kuningan agar lebih serius dalam menangani kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang belakangan ini semakin marak terjadi di wilayah Kabupaten Kuningan.

Ketua Umum HMI Cabang Kuningan, Eka Kasmarandana, mengungkapkan keprihatinannya atas tingginya angka kriminalitas, khususnya kasus curanmor yang membuat masyarakat merasa tidak aman.

“Sejak awal tahun 2025 hingga memasuki bulan Mei ini, kasus curanmor di Kuningan sudah lebih dari 10 kejadian. Ini menjadi catatan penting bagi Polres untuk segera mengungkap pelaku dan memberikan rasa aman kepada masyarakat,” ujar Eka kepada wartawan, Minggu (4/5/2025).

Menurut Eka, lambannya respons aparat kepolisian dalam mengungkap kasus-kasus kriminal turut menimbulkan keresahan. Ia menilai Polres Kuningan belum mampu memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan kepada masyarakat.

“Kami menyayangkan kinerja Polres yang dinilai tidak maksimal. Bahkan patroli malam yang dulu rutin dilakukan ke desa-desa maupun komplek perumahan, kini sudah tidak terlihat lagi. Ini menunjukkan tidak adanya konsistensi dalam upaya pencegahan tindakan kriminal,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Eka juga menyinggung adanya rotasi pejabat di lingkungan Polres Kuningan. Ia berharap kehadiran Kapolres yang baru bisa menjadi angin segar bagi penanganan kasus-kasus kriminal, khususnya curanmor yang menurutnya sudah menjadi pekerjaan rumah besar yang harus segera dituntaskan.

“Jangan hanya berhenti pada instruksi, tapi juga harus ada aksi nyata yang dirasakan langsung oleh masyarakat,” tegasnya.

Eka juga meminta agar Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kuningan bertindak secara preventif dan responsif dalam menangani kasus kejahatan. Ia menekankan pentingnya kecepatan, ketepatan, dan ketegasan dalam setiap penanganan kasus.

“Banyak keluhan dari masyarakat. Haruskah sampai muncul mosi tidak percaya terhadap Polres Kuningan? Ini yang sedang kami pertanyakan,” katanya.

Meski begitu, Eka menegaskan bahwa sikap kritis HMI bukan bentuk permusuhan, melainkan sebagai wujud kepedulian terhadap Kabupaten Kuningan dan institusi kepolisian agar bisa lebih dipercaya oleh masyarakat.

“Kami siap berdiskusi dan memberikan solusi jika memang dibutuhkan. Kami juga berkomitmen untuk tetap tabayun terhadap Polres Kuningan dalam rangka menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah ini,” tutupnya. (Apip/ BK)