Advertisment
Untuk kali ini, KH Fitriadi Siraj, “ngagur” kajian Kitab Sulam Taufik dalam ceramah atau kuliah subuh sehingga cukup menarik perhatian bagi para mustami, berlangsung di Masjid Agung Syaiarul Islam Kuningan, Selasa (6/6/2025).
“Wajib bagi para pemimpin (pemerintah Negara Islam) untuk menjatuhkan hukuman mati kepada orang yang meninggalkan shalat karena malas, apabila ia tidak mau bertaubat, meskipun ia tetap dianggap sebagai seorang muslim,” ungkap KH Fitriyadi.
Dijelaskan dia, dan wajib bagi setiap Muslim untuk memerintahkan keluarganya agar menunaikan shalat, memaksa mereka jika perlu, serta mengajarkan kepada mereka rukun-rukun sholat, syarat-syaratnya, dan hal-hal yang membatalkannya. Demikian pula kepada siapa pun selain keluarga yang berada dalam jangkauan kekuasaannya.
Sebagaimana dalam (Pasal) diantara syarat sah shalat adalah berwudhu, dan wudhu memiliki enam rukun yakini: Niat, niat wudhu/menghilangkan hadats kecil yang dilakukan di dalam hati, dan dilakukan bersamaan dengan membasuh wajah. Membasuh seluruh wajah, mulai dari tempat tumbuhnya rambut kepala hingga dagu, dan dari telinga kanan ke telinga kiri-baik rambut maupun kulit. Adapun bagian dalam janggut pria yang tebal serta bagian dalam cambang ( godeg) yang tebal, tidak wajib dibasuh kecuali yang tampak dari luar.
Selain iut, membasuh kedua tangan sampai ke siku, termasuk apa pun yang ada di atasnya seperti bulu bulu tangan atau yang semisalnya, dan disunahkan melebihi dari sikut hingga ke lengan atas. Mengusap kepala atau sebagian darinya, meskipun hanya sehelai rambut, selama masih dalam batas kepala (mengecualikan jika rambutnya panjang, lalu diusap hanya bagian ujungnya saja). Selan itu, membasuh kedua kaki hingga mata kaki, atau menggantinya dengan mengusap sepatu (bagi orangyang terbiasa memakai sepatu) apabila seluruh syarat mengusap sepatu telah terpenuhi. Terakhir, berurutan (tertib) sebagaimana urutan di atas, tidak boleh mendahulukan satu rukun atas yang lain.
“Mari kita perhatikan masalah wudhu ini, karena seseorang apabila mau melaksanakan sholat dengan khusyu maka harus diawali dari memperbaiki wudhu nya sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad Saw.
Orang yg selalu menjaga wudlu, akan Allah lipat gandakan segala amalannya. Semoga kita bisa istiqomah menjaga setiap amalan baik yang rukun maupun yang sunah,” demikian diakhir tausiyah KH Fitriadi di Masjid Agus Syiarul Islam Kuningan itu. (HEM/BK/Nel’S)