Rabu, 5/28/2025 08:01:00 PM WIB
HeadlineMuslim

Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah Hari Terbaik Dalam Setahun Untuk Beramal Saleh

Advertisment

 

KH Fitriyadi Siraj


KUNINGAN, (BK).-

Dari Abu Sa'id Al-Khudri radhiyallahu 'anhu dari Rasulullah Saw beliau bersabda: Musa berkata: “Wahai Tuhanku, ajarkanlah aku suatu zikir (ucapan) untuk mengingat-Mu dan berdoa kepada-Mu dengannya."

Allah berfirman: "Katakanlah, wahai Musa: “Laa ilaaha illallaah (Tiada tuhan selain Allah).”

Musa berkata: “Wahai Tuhanku, seluruh hamba-Mu mengatakan itu.”

Allah berfirman: "Wahai Musa, seandainya langit yang tujuh dan seluruh penghuninya selain Aku, serta bumi yang tujuh diletakkan di satu sisi timbangan, dan kalimat Laa ilaaha illallaah diletakkan di sisi yang lain, maka akan lebih beratlah, “Laa ilaaha illallaah.”

 

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata: Rasulullah Saw bersabda:

“Tidak ada hari-hari di mana amal saleh di dalamnya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini”-yakni sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: “Yaa Rasulullah, tidak juga jihad di jalan Allah?”

Beliau menjawab: “Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar dengan jiwa dan hartanya, lalu tidak kembali dengan sesuatu pun darinya (mati syahid dan hartanya habis untuk jihad).”

(HR. Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Thabrani, dan al-Baihaqi)

 

Dalam riwayat lain:

“Tidak ada hari yang lebih agung di sisi Allah, dan lebih dicintai oleh-Nya untuk beramal di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah). Maka perbanyaklah di dalamnya membaca tahlil (Laa ilaaha illallah), takbir (Allahu Akbar), tahmid (Alhamdulillah), dan tasbih (Subhanallah).”

Disebutkan pula:

"Said bin zubair—rahimahullah—jika memasuki hari-hari sepuluh (awal Dzulhijjah), beliau bersungguh-sungguh dalam ibadah dengan kesungguhan yang luar biasa, sampai-sampai tidak sanggup orang lain menirunya."

 

Kesimpulan: sepuluh hari pertama Bulan Dzulhijjah adalah hari-hari terbaik dalam setahun untuk beramal saleh, bahkan lebih utama daripada jihad, kecuali jihad yang dilakukan secara total dan gugur di jalan Allah.


Amalan yang sangat dianjurkan: yakni memperbanyak dzikir (takbir, tahmid, tahlil, tasbih), puasa, terutama pada hari Arafah (kalo bisa mulai tgl 1 - 9) sedekah, shalat sunnah dan  semua bentuk amal kebajikan lainnya.


“Namun ingat,  sebagaimana kebaikan sekecil apapun yang dilakukan di 10 hari pertama Dzulhijah pahalanya bernilai jihad, maka perbuatan dosa/kesalahan sekecil apapun yang dilakukan di 10 hari pertama dzulhijah maka azabnya akan sangat pedih, maka yang paling utama adalah jauhi kedzaliman dan perbuatan dosa di 10 hari pertama bulan dzulhijah ini,” tutur KH Fitriyadi Siraj, dalam ceramahnya di Masjid Agung Syiarul Islam Kuningan, Selasa (27/5/2025).

 

Sebagai penutup, 10 hari pertama bulan dzulhijah hari-hari yang disayang Allah melebihi segala musim, amal di dalamnya berlipat pahala, bahkan jihad pun tak menandingi nilainya—kecuali yang pulang tanpa jiwa dan harta. Di dalamnya, dzikir menjadi cahaya, tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir menggema, puasa di hari Arafah menghapus dosa dua tahun lamanya, dan setiap sujud jadi tangga menuju surga-Nya.

 

“Inilah saat hati dibersihkan, dosa dihapuskan, doa diangkat tinggi ke langit, dan rahmat turun seperti hujan yang tak terelakkan. Maka jangan biarkan ia lewat tanpa bekas, jangan sekadar lewat sebagai penanda kalender, jadikan ia saksi bahwa engkau pernah bersungguh-sungguh, pernah mencintai Allah. Dalam sepuluh hari yang tak tergantikan ini,” pungkas KH Fitriyadi. (HEM/Nel’S/BK)