Advertisment
KUNINGAN, (BK). –
Sebanyak 13 pejabat eselon II di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan resmi menjalani rotasi dan mutasi jabatan. Namun, ada yang berbeda dari pelantikan kali ini. Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si, memilih Joglo Objek Wisata Desa Cibuntu, Kecamatan Pasawahan, sebagai lokasi pengambilan sumpah dan pelantikan, Jumat (13/6/2025).
Langkah tak biasa itu sontak menuai perhatian. Dalam sambutannya, Bupati mengungkap alasan di balik pelantikan di kawasan wisata tersebut.
"Ini bukan sekadar pelantikan. Saya ingin memberi pesan kuat bahwa birokrasi harus keluar dari zona nyaman dan mulai berpikir kreatif. Core business Kuningan hari ini adalah pariwisata," ujar Dian.
"Mungkin saja nanti kita adakan pelantikan di sawah, di dekat TPA, atau di desa yang masuk kategori miskin ekstrem. Ini untuk membangkitkan kesadaran bahwa jabatan adalah alat untuk menjawab persoalan masyarakat," ungkapnya.
Adapun ke-13 pejabat yang dilantik berdasarkan Keputusan Bupati Kuningan Nomor 821.22/KPTS.679-BKPSDM/2025, di antaranya:
1. Drs. Deniawan, M.Si – Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
2. Drs. H. Ahmad Juber, M.Si – Inspektur Daerah.
3. Drs. H. Nurahim, M.Si – Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan.
4. Beni Prihayatno, S.Sos., M.Si – Kepala BKPSDM.
5. H. Mochamad Nurdijanto, SH., M.Si – Kepala Dinas Perhubungan.
6. Drs. H. Dadi Hariadi, M.Si – Asisten Administrasi Umum Setda.
7. Drs. Agus Basuki, M.Si – Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik.
8. dr. H. Edi Martono, MARS – Kepala Dinas Kesehatan.
9. dr. Hj. Susi Lusiyanti, MM – Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM.
10. Wawan Setiawan, S.Hut., MT – Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda.
11. Dr. Asep Taufik Rohman, M.Si., M.Pd – Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan.
12. H. Deden Kurniawan Sopandi, A.Ks., M.Si – Kepala BPKAD.
13. dr. Deki Saifullah, MMKes – Direktur RSUD 45.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyampaikan bahwa rotasi dan mutasi adalah hal biasa dalam sistem birokrasi, bukan bentuk penghargaan maupun hukuman, melainkan bagian dari penyegaran.
"Masih banyak pekerjaan rumah kita: angka kemiskinan, stunting, pengangguran, hingga sampah yang semakin kompleks. Ini semua bukan tanggung jawab sektoral saja," katanya menekankan pentingnya kerja lintas sektor.
Ia pun mengutip falsafah Sunda sebagai pengingat, “Hirup kudu nyuprih harti, lain saukur ngudag pangkat”, yang berarti hidup harus mencari makna, bukan sekadar mengejar jabatan.
Bupati Dian juga menitipkan pesan kepada seluruh pejabat yang dilantik agar menjaga integritas, membangun kolaborasi lintas sektor, dan terus berinovasi untuk menjawab kebutuhan riil masyarakat.
"Saya dan Ibu Wakil Bupati tidak akan mampu bekerja sendiri tanpa dukungan Bapak-Ibu semua. Mari kita bersama wujudkan Kuningan yang Melesat," tandasnya. (Apip/BK)