Selasa, 6/10/2025 04:57:00 PM WIB
Headline

Mira, Bocah Kelas 5 SD Asal Nusaherang yang Jualan Cincau Demi Bantu Ayahnya yang Sakit.

Advertisment


Mira Anggraini, siswi kelas 5 SD Negeri 1 Nusaherang, tampak menjajakan cincau di pinggir jalan sekitar SPBU Lamping, Kuningan, Selasa (10/6/2025).

KUNINGAN, (BK). –

Di tengah riuhnya lalu lintas sekitar SPBU Lamping, Kecamatan Kuningan, tampak seorang anak perempuan kecil duduk tenang di pinggir jalan, menjajakan cincau. Ia adalah Mira Anggraini, siswi kelas 5 SD Negeri 1 Nusaherang, asal Dusun Cikadu, Desa Nusaherang, Kabupaten Kuningan.

Di usianya yang baru 11 tahun, Mira sudah terbiasa berjualan sepulang sekolah demi membantu perekonomian keluarga. Ayahnya, Hany Juniardi, sudah tidak bisa bekerja seperti biasa karena menderita sakit kaki akibat diabetes.

"Ayah nggak bisa jalan jauh, jalannya pincang," ucap Mira saat ditemui di lokasi jualannya, Selasa (10/6/2025).

Mira bercerita, setiap hari ia berjualan cincau dari pukul 13.00 WIB hingga sekitar pukul 17.00 WIB. Ia menjual cincau buatan orang lain dengan harga jual Rp5.000 per bungkus, setelah membelinya seharga Rp3.000. Dalam sehari, ia bisa membawa hingga 50 bungkus.

"Kalau habis semua, bisa dapat Rp100 ribu. Biasanya dikasih ke mama Rp70 ribu, sisanya buat jajan atau disimpan," ujarnya.


Ibunya, Neni Suheni, saat ini fokus di rumah untuk mengurus adik Mira dan Mira sendiri memiliki dua kakak, satu bekerja di Tangerang dan satu lagi baru lulus sekolah.

Sebelum berjualan di SPBU Lamping, sang ayah sempat berjualan di kawasan Cirendang. Namun, karena adanya konflik dengan pedagang lain, mereka terpaksa pindah.

"Dulu di Cirendang bisa jualan, tapi sekarang nggak boleh lagi. Katanya ada yang marah-marah," ucap Mira sambil menahan air mata.

Meski harus membagi waktu antara belajar dan berjualan, prestasi Mira tetap baik. Ia sempat meraih peringkat 4 besar di sekolah. Ia pun memiliki cita-cita yang mulia.

"Pengen jadi polwan," kata Mira.

Mira juga menyampaikan pesan kepada teman-teman sebayanya agar tidak hanya bermain-main, tetapi juga belajar bertanggung jawab dan membantu orang tua jika mampu.

Ia juga berharap Pemerintah Kabupaten Kuningan, khususnya Bupati, bisa memberi perhatian dan tempat yang layak untuk anak-anak seperti dirinya agar tetap bisa membantu ekonomi keluarga tanpa harus tersingkir dari ruang publik. (Apip/BK)