Selasa, 6/17/2025 08:20:00 PM WIB
Headline pendidikanHukum

DPPKBP3A Kuningan Gelar Pelatihan Manajemen Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak

Advertisment

Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si, memberikan sambutan saat membuka Pelatihan Manajemen Penanganan Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Aula BJB Kuningan, Selasa (17/6/2025).


KUNINGAN, (BK). –

Dalam upaya menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak, Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) menggelar pelatihan manajemen penanganan kasus, Selasa (17/6/2025).

Kegiatan yang dilaksanakan oleh UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) ini berlangsung di Aula Kantor BJB Cabang Kuningan. Pelatihan ini mengusung tema “Layanan Perlindungan Perempuan yang Memerlukan Perlindungan Khusus” dan diikuti oleh peserta dari berbagai unsur strategis, seperti guru Bimbingan Konseling (BK) tingkat SMA/SMK/MA, civitas akademika, SKB, hingga mitra kerja UPTD PPA lainnya.

Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si, dalam sambutannya menegaskan pentingnya penguatan kapasitas sumber daya manusia yang terlibat langsung dalam penanganan kasus kekerasan.

“Pelatihan ini diharapkan membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan manajemen kasus yang komprehensif agar mampu menciptakan lingkungan yang aman dan suportif bagi perempuan dan anak,” ujarnya.


Menurutnya, kekerasan kerap bermula dari stres yang tidak terkelola dengan baik, akibat tekanan ekonomi maupun ketidakmampuan mengendalikan emosi.

“Saya pernah membaca kisah seorang anak dianiaya ayahnya hanya karena mencoret mobil baru. Itu bukan di Kuningan, tapi bisa terjadi di mana saja jika kita tidak waspada,” ucapnya menambahkan.

Kepala UPTD PPA Kabupaten Kuningan, dr. Yanuar Firdaus Sukardi, M.Kes., melaporkan bahwa sejak 2022 hingga Mei 2025, pihaknya menangani ratusan kasus kekerasan.

“Khusus tahun 2025 hingga bulan Mei, kami telah menangani 67 kasus kekerasan terhadap anak dan 26 kasus terhadap perempuan,” ungkapnya.

Ia menyebutkan bahwa meningkatnya angka pelaporan tidak selalu menandakan peningkatan kekerasan, melainkan keberhasilan program Kusapa (Sahabat Perlindungan Perempuan dan Anak) dalam mendorong masyarakat berani melapor.


Pelatihan tersebut menghadirkan narasumber ahli, seperti Psikiater dr. Aghraini, Sp.KJ., M.M.Kes., dan Psikolog Sri Niprianti, S.Psi., Psikolog. Materi yang disampaikan mencakup aspek psikologis, medis, hingga strategi pendampingan korban kekerasan.

Pada kesempatan itu, Bupati Dian juga mengapresiasi Kepala DPPKBP3A yang baru, Deni, yang kini mengemban amanah memimpin upaya perlindungan perempuan dan anak di Kuningan.

“Selamat mengemban tugas, Pak Deni. Saya yakin dengan komitmen dan kerja keras, persoalan kekerasan bisa kita tekan bersama,” katanya.

Selain itu, Bupati juga mengajak semua elemen, khususnya para guru BK, untuk terus membangun kepekaan terhadap lingkungan sekitar.

“Kekerasan bisa terjadi di mana saja. Mari kita manfaatkan program Kusapa dan bangun kolaborasi lintas sektor agar perempuan dan anak di Kuningan terlindungi dengan optimal,” tandasnya. (Apip/BK)