Selasa, 6/17/2025 08:28:00 PM WIB
BirokrasiHeadline

DPPKBP3A Gelar Pelatihan Manajemen Kasus Perempuan dan Anak Upaya Tekan Angka Kekerasan

Advertisment



Bupati H Dian Rachmat Yanuar Dalam Acara Pembukaan Pelatihan Managemen Kasus Perempuan

KUNINGAN, (BK).-

 Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Kuningan menggelar pelatihan manajeman kasus perempunan dan anak upaya menekan angka kekerasan, bertempat di Aula Kantor BJB Cabang Kuningan, Selasa (17/6/2025).

 

Kegiatan tersebut dilaksanakan melalui UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) yang diikuti sejumlah peserta dari berbagai kalangan strategis, dari mulai civitas akademika, guru Bimbingan Konseling (BK) tingkat SMA/SMK/MA, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), hingga mitra kerja UPTD PPA lainnya.


 


Kepala DPPKBP3A Kab. Kuningan, Deniawan MSi, disampaikan, Kepala UPTD PPA, dr. Yanuar Firdaus Sukardi, M.Kes., melaporkan, data kasus yang ditangani pihaknya sejak tahun 2022 hingga Mei 2025, tercatat ratusan kasus kekerasan telah terjadi di Kab. Kuningan. Pada tahun 2025 hingga Bulan Mei menangani 67 kasus kekerasan anak dan 26 kasus kekerasan. Sejak digulirkannya Program Kusapa laporanpun yang masuk terus bertambah. Hal ini membuktilan ada kasus yang sebelumnya tidak terungkap,  kini mulai terbuka.

 

“Data ini menjadi dasar pentingnya penguatan kemampuan manajemen dan penanganan kasus bagi para mitra kerja yang berhadapan langsung dengan korban,” kata Yanuar.

 

Sementara, Bupati Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si, pihaknya  berharap DPPKBP3A mampu membekali para peserta dengan pengetahuan dan keterampilan komprehensif untuk menciptakan lingkungan yang aman. Selain itu, suportif bagi perempuan dan anak di seluruh pelosok Kabupaten Kuningan. Mengidentifikasi akar masalahnya kasus kekerasan bisa juga mulai dari stres yang tidak bisa mengelolanya, bisa terjadi akibat tekanan ekonomi, ketidakmampuan mengelola emosi dan lain-lain.

 

“Kami menaruh harapan besar pada kepemimpinan yang baru di dinas tersebut. Selamat mengemban amanah. Saya yakin Pak Deni bisa menghadapi tantangan tersebut. Sebagai pejabat baru untuk menyelesaikan persoalan tersebut maupun lainnya. Melihat data yang dipaparkan, merupakan tantangan dan menjadi tugas kita bersama untuk berkolaborasi upaya menekan angka kasus kekerasan di Kuningan,” pinta Bupati H Dian.


 


Lebih lanjut, Bupati juga menyoroti berbagai isu krusial lainnya, mulai dari pentingnya kematangan mental sebelum menikah, bahaya laten di lingkungan pendidikan yang bersifat eksklusif, hingga fenomena LGBT yang mulai menyasar anak-anak. Perlindungan terhadap perempuan dan anak adalah tanggung jawab semua pihak, tidak bisa diserahkan kepada pemerintah semata.

 

Untuk itu, bupati mengajak para guru BK dan seluruh elemen masyarakat untuk lebih peka dan memanfaatkan inisiatif seperti program “Kusapa” (Sahabat Perlindungan Perempuan dan Anak). Mari kita lebih peduli dan peka terhadap lingkungan karena kajahatan kakeresan bisa terjadi dimana saja.

 

Pelatihan ini menghadirkan beberapa narasumber ahli, yaitu Psikiater dr. Aghraini, Sp.KJ., M.M.Kes., dan Psikolog Sri Niprianti, S.Psi., Psikolog, dan lainnya. (HEM/BK)