Rabu, 6/11/2025 08:17:00 AM WIB
HeadlineMuslim

Lima Hal Yang Mewajibkan Mandi Besar

Advertisment

KH Fitriyadi Siraj


KUNINGAN, (BK).-

Kajian subuh di Masjid Agung Syiarul Islam (SI) Kuningan, Selasa, 10 Juni 2025, KH Fitriyadi Siraj, mengungkapkan ada lima perkara yang mewajibkan kita untuk mandi besar.

Adapun kelima hal yang mewajibkan mandi besar itu yakni; 1. keluarnya mani, baik dalam keadaan sadar maupun tidak sadar (seperti mimpi basah). 2. Jima' (berhubungan badan), baik disertai keluarnya mani maupun tidak dan 3. Haid: darah yang keluar dari perempuan pada waktu tertentu. Selain itu, 4. Nifas: darah yang keluar setelah melahirkan dan terakhir 5. Melahirkan; meskipun tidak disertai darah nifas.

Sedangkan fardhu (rukun) mandi besar da Dua: Yakni; Niat, yaitu berniat menghilangkan hadats besar karena Allah ta’ala dan meratakan air ke seluruh tubuh, meliputi permukaan kulit dan rambut. Termasuk bagian tubuh tersembunyi seperti dubur (tempat keluarnya najis). Tiga hikmah disyariatkannya mandi besar; mendapatkan pahala ibadah mandi karena niat menghilangkan hadats besar adalah bentuk ketaatan. Allah memerintahkan dalam Al-Qur’an:

وَإِن كُنتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا

"Jika kamu dalam keadaan junub, maka bersucilah."

(QS. Al-Māidah: 6)

“Maka barang siapa mandi karena perintah Allah, ia akan mendapatkan pahala. Namun jika mandi hanya karena rutinitas atau kebiasaan tanpa niat ibadah, maka tidak bernilai di sisi-Nya,” ungkap KH Fitriyadi.

Selain itu, lanjut KH Fitriyadi, mendapatkan kebersihan lahiriah. Air yang mengguyur tubuh akan membersihkan keringat, kotoran, dan aroma tidak sedap. Kebersihan ini bukan hanya bermanfaat bagi kesehatan, tetapi juga menjadikan seseorang lebih menyenangkan di hadapan sesama manusia. Berikutnya menumbuhkan semangat dan kesegaran. Mandi menyegarkan tubuh, menghilangkan lesu, letih, dan rasa malas.

Terlebih bagi orang yang baru saja mengalami aktivitas fisik seperti berhubungan badan, maka mandi bisa membangkitkan kembali tenaga dan gairah.

“Bahkan disunahkan bagi pasangan suami istri untuk mandi atau minimal berwudhu sebelum mengulang hubungan, agar tubuh kembali segar dan niat tetap bersih,” jelasnya.

Kesimpulan: Mandi bukan sekadar basah, tapi tanda taat yang tak lelah.

Bila niatmu karena Allah semata, setiap tetesnya jadi pahala. Basuh tubuh, sucikan hati, agar hidup selalu berarti, karena dibalik guyuran air, ada cinta Allah yang mengalir. (HEM/Nel’S/BK)