Senin, 7/28/2025 10:14:00 AM WIB
HeadlinePendidikan

Gerakan Shalat Subuh Berjamaah Di Masjid Jami Baeturohman Desa/Kecamatan Kadugede Dipadati Para Siswa Beserta Warga Sekitar

Advertisment

 



Sejumlah siswa dari berbagai satuan pendidikan mengikuti gerakan shalat subuh  berjamaah bagi 10.000 anak muslim di Kab. Kuningan, bertempat di Masjid Baeturohman Desa/Kecamatan Kadugede


KUNINGAN, (BK).-

Gerakan shalat subuh berjamaah atas kerjasama DMI Kabupaten Kuningan dengan para pihak di Masjid Jami Baeturohman Desa/Kecamatan Kadugede dipadati para siswa dari berbagai satuan pendidikan membaur beserta warga, Minggu (27/7/2025).

 

Sebelum memasuki waktu shalat subuh, para siswa dari mulai TK/Paud, SD/MI, MTs/SMP, SMA/SMK dan pelajar Madrasah Aliyah (MA) sudah berada di dalam Masjid Baeturohman. Termasuk Camat Kadugede Maryanto, beserta unsur Forkopimcam, Sekmar Danu Nugraha, Kepala SMA Negeri 1 Kadugede, Rhida Jaya Bhuana, Guru SD,  SMP, SMK dan Guru MA hadir dalam acara tersebut. Selain itu, ada Kepala Desa setempat,  Maman Abdurochman, Ketua MUI Kecamatan K Misbah, Ketua DKM H Engkos, para kiyai, beberapa utusan dari DMI Kabupaten, tokoh masyarakat beserta sejumlah komponen yang ada di wilayah itu.

 

Dalam kesempatan tersebut, Camat Kadugede Maryanto, mengemukakan, gerakan shalat subuh berjamaah 10.000 anak muslim ini adalah gerakan mulia dan penuh harapan atas ridho Allah Swt. Betapa senangnya hati kita menyaksikan masjid-masjid dipenuhi anak-anak/pelajar sebagai generasi penerus bangsa yang kita bentuk menjadi insan berimanm, bertakwa dan selalu mencintai rumah Allah untuk memakmurkannya. Sebagimana firman Allahdalam Al-quran,  sesungguhnya orang-orang yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang beriman kepada Allah dan hari akhir.


 

“Termasuk dalam sebuah hadits, Rasulullah Muhammad Saw  yang artinya; berikanlah anak-anak kalian perintah untuk menunaikan shalat ketika mereka berusia tujuh tahun (HR Abu Dawud),” ujar  Maryanto.

 

Ditambahkan dia, pembiasaan ibadah bagi anak sejak kecil merupakan  tanggungjawab kita bersama. Baik orang tua, guru, masyarakat maupun pemerintah. Sebagaimana dalam kegiatan ini bertema, “anak senang, orang tua tenag dan masjid menjadi makmur terkenang”. Ketika anak-anak merasa senang berada di masjid, maka orang tua pun akan merasa tenang. Apabila masjid itu selalu hidup oleh kegiatan anak-anak shaleh, maka keberkahan dan kenangan indah akan terpatri di hati sanubari sepanjang masa.

 

“Diharapkan, kegiatan atau gerakan shalat subuh berjamaah di tiap masjid dan mushola hendaknya tetap berlanjut. Paling tidak untuk gebyar tingkat kecamatan berlangsung sabulan sekali, dua minggu sekali dan seterusnya menjadi setiap waktu shalat subuh berjamaah. Insya Allah, jajaran pemerintah siap mendukung terhadap program shalat subuh 10.000 anak muslim yang digagas DMI atas kerjasama Pemerintah Kabupaten dalam memakmurkan masjid/mushola di Wilayah Kuningan,” tutur Maryanto.

 

Sementara, Ketua DMI Kab. Kuningan, H Ugin Lugina, mengemukakan,  terselenggaranya program gerakan shalat subuh bagi 10.000 anak muslim, kiranya mohon doa, dukungan dan pengawalan dari saudara kaum muslimin/muslimat secara khusus yang ada di Kabupaten Kuningan dalam upaya pemakmuran masjid sejalan dengan Milad DMI ke-53 tahun. Selain itu, menyambut semangat tahun baru 1447  Hijriyah dan juga dalam momentum hari anak nasional pada hari Ahad tanggal 27 Juli 2025.


    


“Makmurnya sebuah masjid melalui gerakan shalat subuh berjamaah bagi para siswa, maka akan tercipta  anak akan senang, orang tua juga merasa tenang, dan masjidpun menjadi makmur terkenang bagi seluruh siswa, orang tua maupun warga,” pungkas H Ugin. 

Selepas shala subuh berjamaah, sejumlah siswa mendapat sajian bubur ayam panas secara gratis yang disediakan panitia. Mereka berduyu-duyun menghampiran  tukang bubur yang dipersiapkan sejak subuh untuk melayani sejumlah anak-anak tersebut. (HEM/BK)