Senin, 7/14/2025 08:45:00 PM WIB
HeadlinPendidikan

MPLS SMP Negeri 1 Kuningan Dirancang Menggembirakan, Memberikan Rasa Aman dan Nyaman Upaya Pembentukan Karakter Bagi Siswa

Advertisment

 

Kepala SMP Negeri 1 Kuningan, H Adang Kusdiana MPd, Menyematkan Tanda Peserta MPLS Pada Siswa Baru Tahun Pelajaran 2025-2026 

KUNINGAN, (BK).-

Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) SMPN 1 Kuningan dirancang menggembirakan, memberikan rasa aman dan nyaman upaya pembentukan karakter positif bagi para siswa, khususnya murid baru tahun pelajaran 2025-2026.


“Selama lima hari kegiatan MPLS berlangsung, bukan lagi jamannya ada perpeloncoan. Termasuk yang bersipat menyusahkan apalagi memberatkan bagi peserta didik baru. MPLS ini adalah kegiatan awal saat murid pertama kali masuk kejenjang pendidikan baru. Adapun kegiatan tersebut bertujuan untuk mengenalkan program sekolah, sarana dan prasarana, cara belajar, serta membangun karakter dan budaya positif sejak hari pertama hingga hari-hari berikutnya,” demikian diungkapkan Kepala SMP Negeri 1 Kuningan, H Adang Kusdiana MPd, dihari pertama masuk sekolah, Senin (14/7/2025).


Ditambahkan H Adang, kegiatan ini bukan sekadar seremonial, tetapi momen penting yang membentuk kesan awal murid terhadap sekolah. Hal ini merupakan kesempatan bagi guru untuk mulai mengenali karakter dan kebutuhan murid sehingga dapat menyusun pembelajaran yang tepat, menggembirakan, dan memotivasi anak untuk aktif dalam belajar. Masa transisi ini penting karena murid perlu menyesuaikan diri secara sosial, emosional, dan akademik.



Dalam kesempatan tersebut, Ketua Paniti MPLS SMP Negeri 1 Kuningan, Budi Susanto MPd, menerangkan, adapun tema MPLS tahun pelajaran 2025-2026 yakni; “MPLS Ramah”. Hal ini mengandung makna bahwa MPLS Ramah dirancang dan dilaksanakan dengan memuliakan, menghormati hak anak dan menjunjung tinggi nilai-nilai karakter untuk mewujudkan lingkungan belajar secara aman, nyaman, serta menggembirakan. Untuk itu, kegiatan MPLS di SMPN 1 Kuningan dirancang agar terhindar dari praktik yang tidak mendidik, seperti  perpeloncoan dan tidak memberatkan murid baru. Dalam hal ini, tidak membawa peralatan maupun perlengkapan lainnya yang dianggap memberatkan. Selain itu, tidak mengenakan atribut, seragam atau kostum tambahan yang dinilai bertentangan dengan rasa aman, nyaman dan menggembirakan bagi peserta didik baru tersebut.


“Dengan konsep MPLS Ramah, SMPN 1 Kuningan mengusung tema dengan “Semangat putih biru, Putih sebagai saksi awal langkah yang tulus, biru sebagai cita cita yang membentang seluas samudra”. Tahun ini, SMPN 1 Kuningan untuk murid baru mempunyai nama angkatan DWIRASTHA (Dwiastra Dirgantara) yang mempunyai nama angkatan dua senjata langit melambangkan kekuatan generasi ke 28 yang tangguh dan menjulang,” tutur Budi.




Dijelaskannya,  peserta MPLS SMP Negeri 1 Kuningan tahun pelajaran 2025-2026 sebanyak 400 orang tyerdiri dari putra 180 orang dan putri 220 orang dengan jumlah seluruhnya mencapai 405 siswa. Sedangkan saat pelaksanaan SPMB di SMP 1 Kuningan berjalan dengan lancar dan jumlah pendaftar sebanyak 500 siswa lebih. MPLS di SMPN 1 Kuningan dilaksanakan selam 5 hari dari mulai hari Senin – Jumat. Mereka (para siswa) dibekali dengan berbagai materi terdiri dari bahaya judi online, minuman keras dan penyalahgunaan obat-obat terlarang. Selain itu, diberikan materi tentang wawasan wiyata mandala, eksplorasi diri dan mengenali potensi diri, aku anak indonesia hebat, karakterku kuat profil lulusan dan lain-lain.


“Termasuk disampaikan terkait  7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang meliputi; bagun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat bergizi, bermasyarakat, tidur lebih cepat. Itulah 7 kebiasaan yang harus  dijalani oleh seluruh siswa SMPN 1 Kuningan untuk menciptakan Generasi Hebat,” katanya.



Sedangkan maksud dan tujuan terselenggaranya MPLS antara lain; menumbuhkan dan menguatkan karakter serta profil lulusan murid baru melalui gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, pertemuan pagi ceria, pengenalan profil lulusan dan aktivitas lainnya terkait program pencegahan penyimpangan isu sosial. Selain itut, membantu murid baru mengenal, beradaptasi, dan berinteraksi positif dengan warga satuan pendidikan. Membantu murid baru mengenal dan beradaptasi terhadap sarana prasarana yang tersedia di lingkungan satuan pendidikan. (HEM/BK)