Pemeran utama Cinta Maharani hadir dalam launching film pendek "Langkah Kecil Rani" di Studio Mini Theater Edukatif, Kamis (18/9/2025). |
Pemutaran launching film pendek berjudul “Langkah Kecil Rani” di Studio Mini Theater Edukatif (MTE) Puspa Siliwangi Kabupaten Kuningan cukup menginspirasi serta mengedukasi para penonton, khususnyadari kalangan pelajar, Kamis (18/9/2025).
Film pendek “Langkah Kecil Rani” dibintangi seorang murid SD Negeri 2 Caracas Kecamatan Cilimus. Dibantu Kepala SD Negeri Caracas, serta pemeran lainnya, U Kusmana berperan sebagai sosok yang peduli terhadap keberadaan Rani. Termasuk sejumlah personil BJB Kuningan sehingga film edukasi yang berdurasi kurang lebih 20 menit itu dinilai sukses, diputer di Studio I Mini Theater Edukatif (MTE) Jl Siliwangi dan Studio 2 MTE Puspa Siliwangi.
Adapun isi cerita dalam film tersebut menggambarkan, di sebuah desa yang sunyi dan bersahaja, tinggal seorang gadis kecil berusia 12 tahun bernama Rani, siswi kelas 6 SD Caracas. Di sekolah, Rani dikenal sebagai murid yang rajin, pintar, dan selalu tersenyum. Dia tak pernah menunjukkan bahwa ada beban berat di pundaknya. Guru dan teman-temannya tak pernah tahu bahwa Rani seolah hidup tanpa masalah. Padahal, di balik seragam lusuh dan tas sekolah yang sobek itu, Rani menyimpan kenyataan pahit. Sejak sang ayah meninggal dunia dan ibunya jatuh sakit, Rani mengambil peran sebagai tulang punggung keluarga. Sepulang sekolah, ia menjajakan kue titipan, mencari barang bekas, bahkan mencuci pakaian orang untuk mendapat upah sekadar membeli makan dan obat bagi ibunya.
Rani dalam belajar di rumah dibawah cahaya pelita minyak, menenangkan adik kecil yang sering menangis kelaparan. Namun Rani selalu menyembunyikan air matanya di balik tawa kecil di kelas. Suatu hari, Pak Uu, seorang tokoh masyarakat desa yang bijak dan sederhana, melihat Rani berjalan sendirian di tengah hujan dengan karung plastik di punggungnya. Rasa penasaran dan iba mendorong Pak Uu untuk menyelidiki lebih jauh. Ia pun mengikuti dari jauh dan menyaksikan sendiri kondisi rumah Rani yang reyot dan gelap.
Tanpa membuat gaduh atau melibatkan siapa pun, Pak Uu mulai membantu secara diam-diam. Ia sesekali menitipkan amplop kecil berisi uang untuk kebutuhan sekolah, memberikan makanan tanpa nama pengirim, atau menyelipkan sepatu layak pakai di depan pintu rumah Rani. Namun harga diri sang gadis kecil terlalu luhur untuk disuguhi belas kasihan secara terang-terangan. Dia memilih cara paling sunyi, agar Rani tetap tegar dan penuh semangat dalam hidupya, tanpa mengharapkan belas kasihan orang lain. Itulah sekilas ceritera film pendek judul “Langkag Kecil Rani” yang membuat para penonton terpukau atas acting Rani yang sangat dijiwai sehingga mendapat tawaran untuk bermain di bioskop layar lebar dan televisi.
Dalam hal ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kuningan memperkenalkan sebuah inovasi baru yang bertujuan untuk menginspirasi masyarakat dan meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Kuningan. Kadisdikbud menggagas dan secara resmi meluncurkan "Mini Theater Edukatif" studio I dan Studio II yang berlokasi di pertokoan jalan Siliwangi berdiri sejak 6 Juni 2024 dan Puspa Siliwangi pada tanggal 7 Juli 2024. Hal ini, sebuah ruang bioskop kecil yang dirancang khusus untuk mendukung pembelajaran interaktif, kreatif, dan penuh inovasi.
“Selain itu, untuk meningkatkan literasi dan numerasi bagi para siswa dari berbagai jenjang satuan pendidikan yang ada di Kab. Kuningan. Mini Theater Edukatif ini tidak hanya ditujukan untuk hiburan, tetapi juga memberikan pengalaman edukasi yang dapat membawa perubahan positif diberbagai kalangan, mulai dari siswa hingga guru, kepala sekolah, mahasiswa, bahkan masyarakat,” tutur Kepala Dinas Pendidikan dan kebudaayaan Kab. Kuningan, U Kusmana.
Dijelaskannya, dengan fasilitas yang disesuaikan untuk menghadirkan film-film edukatif, dokumenter inspiratif, dan tayangan yang memperluas wawasan, Mini Theatre Edukatif ini menjadi sarana pembelajaran out of the box yang sangat dibutuhkan di era modern ini. Guru dan kepala sekolah bisa memanfaatkan fasilitas ini untuk memperkaya metode pengajaran, memberikan konteks nyata dari teori-teori yang diajarkan, dan menyemangati siswa untuk berpikir kritis dan kreatif.
Untuk ketersediaan film Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Kuningan membangun sinergitas dengan berbagai pihak yaitu Balai Media Kebudayaan, Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Barat, Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Barat juga menggandeng sineas lokal melalui Forum Film Kuningan. Mini Theater Edukatif ini tidak hanya dijadikan tempat menonton film tetapi juga tempat untuk sosialiasi, pelatihan atau workshop peningkatan mutu Pendidikan. Kegiatan yang sudah dilakukan adalah secara rutin dilakukan peningkatan kompetensi Kepala Sekolah yang dilaksanakan oleh MKKS SMP Kabupaten Kuningan kemudian Pada hari Sabtu tanggal 24 Agustus 2024 Mini Theatre Edukatif yang bertempat di Puspa Siliwangi ini digunakan untuk workshop penulisan scenario film yang digelar oleh Forum Film Kuningan dengan narasumber Ence Bagus dan Miftah Fauzi. Dan juga pelaksanaan kegiatan program Pimda Nyawah
"Mini Theater Edukatif ini merupakan langkah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan untuk menghidupkan semangat pembelajaran yang tidak monoton dan memberdayakan generasi muda dengan cara yang berbeda, tetapi juga untuk meningkatkan literasi dan numerasi siswa dengan kegiatan yang menyenangkan. Fasilitas ini diharapkan mampu menjadi inspirasi dan wadah bagi seluruh elemen pendidikan, serta masyarakat luas untuk belajar dan tumbuh bersama,” tutur U Kusmana.
Berkaitan dengan hal itu, Direktur MTE, Surya, mengemukakan, Dikabarkan, saat ini tercatat sebanyak pengunjung Mini Theater Edukatif ini dari dua lokasi yang ada di Kabupaten Kuningan mencapai 27.000 orang dan terus bertambah, ini pencapaian yang menunjukan respon positif dan antusias masyarakat Kabupaten Kuningan untuk mengunjungi Mini Theater Edukatif. Seperti kita ketahui bersama di Kuningan sejak lama tidak ada bioskop sebagai tempat hiburan masyarakat.
“Selaku penanggung jawab MTE, diharapkan bisa mempererat hubungan antara pendidikan formal dan pengajaran berbasis pengalaman, serta memberi kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi dunia pengetahuan dengan cara yang lebih menyenangkan dan berdampak positif bagi pembentukan karakter.” Ujar Surya.
Dijerlaskannya, pada kesempatan kali ini pihaknya sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, khususnya Bupati H Dian Rachmat Yanuar, Ketua DPRD, PJ Sekda dan seluruh masyarakat Kuningan yang telah berkontribusi terhadap keberadaan MTE terutama kepada Kadisdikbud serta Tim Kreatif dan Tim Relawan yang tanpa mengenal lelah mengelola MTE ini.
MKKS SMP Dukung MTE
Kehadiran MTE Studio I Jl Siliwangi dan Studio II Puspa Siliwangi, MKKS SMP Dukung MTE sebagai sarana pembelajaran diluar kelas. Apalagi dalam cerita film tersebut menggambarkan seorang siswa yang memiliki karakter disertai keteguhan hati dalam menjalani kesulitan hidup saat ini. Ceritera film tersebut banyak mengandung unsur edukatif yang dapat memberikan manfaat bagi para penonton, khususnya para siswa di usia sekolah.
“Sebagaimana mana dianjurkan Gubernur Jabar, Kang Dedi Mulyadi (KDM) yang kini tengah menggerolakan Gapura Pancawaluya. Film Langkah Kecil Rani menggambarkan seorang anak yang memiliki karakter, tanpa menyerah dan berkahir menjadi sukses selalu berpegang teguh pada palsapah hidup Pancawaluya. Yakni; cageur, bageur, bener, pinter jeung singer,” pungkas Ketua MKKS SMP Kab. Kuningan, H Adang Kusdiana.
Adapun mereka yang terlibat dalam pembuatan Film Langkah Kecil Rani antara lain, Producer Executive: Neni Rohaeni, Producer: Asep Rukmana, Producer pelaksanaan : RI Gondrong dan Sutradara: Beben Subagja. Sedangkan pemeran utama dalam Filma Langkah Kecil Rani; Cinta Maharani, U Kusmana, Yonathan dan Tuti Amalia. (HEM/BK)