Post ADS 1
Post ADS 1
Redaksi
Kamis, 9/11/2025 10:42:00 PM WIB
EkbisHeadline

Ini dia Kisah tentang Ibu Enah, seorang perempuan yang telah mendedikasikan hidupnya untuk menyembuhkan orang lain melalui sentuhan


KUNINGAN (BK).-


Ibu Enah bukanlah nama yang asing di telinga warga kampung Desa Japara Kecamatan Japara Kabupaten Kuningan. Dengan usia yang sudah lebih dari separuh abad, wajahnya memancarkan ketenangan dan sorot mata yang teduh. Namun, di balik senyumnya yang ramah, tersimpan pengalaman panjang yang tak terhitung jumlahnya. Selama hampir empat puluh tahun, jari-jemarinya telah menjadi alat penyembuh bagi banyak orang, mengurai ketegangan dan melancarkan aliran saraf yang tersumbat.

Profesi sebagai tukang pijat saraf bukanlah pilihan yang tiba-tiba. Sejak usianya masih belasan, Ibu Enah sudah menunjukkan bakatnya. Ia memiliki kepekaan luar biasa untuk merasakan titik-titik saraf yang bermasalah, sesuatu yang tak bisa diajarkan di sekolah mana pun. Keahlian ini ia asah secara otodidak, dibantu oleh bimbingan dari para sesepuh.

Setiap hari, rumah sederhana Ibu Enah tak pernah sepi. Ada saja yang datang, mulai dari petani yang pegal-pegal setelah seharian di sawah, pegawai kantor yang kaku karena terlalu lama duduk, hingga anak-anak yang terkilir saat bermain. Ibu Enah selalu menyambut mereka dengan senyum. Ia tak hanya memijat, tetapi juga mendengarkan keluh kesah mereka. Baginya, pijatan adalah terapi bagi raga, sementara percakapan hangat adalah obat bagi jiwa.

Pijatan Ibu Enah terkenal karena ketepatan dan kekuatannya. Sering kali, pasiennya merasa kaget dengan kekuatan tangannya yang kecil, namun mampu menembus hingga ke dalam otot yang paling tegang. Ia tahu persis di mana letak saraf yang bermasalah, dan dengan teknik yang sudah ia kuasai, ia mampu mengembalikan kenyamanan dan keseimbangan tubuh. Banyak yang mengatakan, sentuhan Ibu Enah seperti sihir, mampu membuat badan terasa ringan dan segar kembali.

Salah seorang pasien yang sedang menunggu giliran untuk dipijat

Selama puluhan tahun berprofesi, Ibu Enah telah menyaksikan berbagai kisah hidup. Ia melihat anak-anak tumbuh dewasa, orang tua yang semakin menua, dan pasangan yang melewati suka duka. Ia menjadi saksi bisu bagi perjuangan dan kebahagiaan banyak orang. Keahliannya bukan hanya sekadar pekerjaan, melainkan sebuah panggilan hidup. Ia meyakini, bahwa setiap sentuhan yang ia berikan adalah bentuk pengabdian untuk membantu sesama.

Hingga kini, di usianya yang tak lagi muda, Ibu Enah tetap bersemangat. memberikan jasa untuk memijat tak pernah pudar, dan tangan-tangan tuanya masih sigap meraba dan menekan. Lebih dari sekadar terapis, Ibu Enah adalah figur yang dicintai dan dihormati. Ia adalah pahlawan tanpa tanda jasa, yang diam-diam menyembuhkan, merajut kembali kebugaran, dan menebarkan kebahagiaan melalui sentuhan yang tulus.

Kesaksian dari Mereka yang Disentuh Ibu Enah

Pintu rumah Ibu Enah tak pernah sepi. Setiap hari, ada saja yang datang, membawa keluhan dan harapan. Dari balik pintu itu, terdengar bisik-bisik, tawa, dan sesekali rintihan kecil yang segera digantikan oleh napas lega. Para pasiennya, dari berbagai latar belakang, memiliki satu kesamaan: mereka percaya pada keajaiban sentuhan Ibu Enah.

Pak Moris, seorang pekerja lapangan, adalah salah satu pelanggan setianya. "Sudah langganan sejak 10 tahun lalu," katanya sambil mengurut punggungnya yang sudah terasa lebih baik. "Tiap badan terasa kaku setelah angkat barang berat, pasti saya ke sini. Ibu Enah itu tangannya ajaib. Awalnya sakit, tapi setelah selesai, rasanya kayak terlahir kembali. Nggak cuma mijit, dia juga sering kasih nasihat. Ibu Enah itu kayak dokter dan psikolog bagi kami."

Lain lagi cerita dari Ibu Siti, seorang pedagang keliling. Ia datang dengan keluhan tangan kesemutan yang sudah mengganggu mata pencariannya. "Saya sudah coba ke mana-mana, tapi tidak ada yang bisa bantu. Bahkan sampai mau menyerah jualan," kenang Ibu Siti. "Tetapi setelah pijat saraf sama Ibu Enah, tangan saya kembali normal. Dia menemukan titik yang tepat. Setiap kali pijat, rasanya seperti dia bisa membaca di mana letak sakitnya. Bu Enah benar-benar penyelamat rezeki saya."

Bahkan, ada cerita dari Rina, seorang mahasiswi yang mengalami saraf kejepit karena sering duduk terlalu lama saat mengerjakan skripsi. "Awalnya saya ragu, karena takut pijat tradisional itu kasar," ujar Rina. "Tapi ternyata tidak. Ibu Enah sangat lembut tapi tepat sasaran. Dia tidak hanya menyembuhkan sakit di pinggang saya, tetapi juga menenangkan pikiran saya yang sedang stres. Sambil memijat, dia bercerita tentang pengalamannya. Ada rasa nyaman yang tidak saya temukan di tempat lain. Beliau seperti nenek saya sendiri."

Kisah-kisah ini hanyalah sebagian kecil dari banyaknya kesaksian. Bagi mereka, Ibu Enah adalah lebih dari sekadar tukang pijat. Dia adalah sosok yang mendengarkan, memberi semangat, dan menyembuhkan tidak hanya tubuh, tetapi juga hati. Sentuhan tangannya yang telah mendalami ilmu selama empat puluh tahun lebih, telah menjadi harapan bagi banyak orang yang mencari kesembuhan dan ketenangan.


Perjalanan dari Teras Rumah ke Taman Lesehan Saung Jagong

Bertahun-tahun berlalu, keahlian Ibu Enah semakin tersohor. Cerita dari mulut ke mulut menyebar hingga ke luar kampung. Banyak orang yang penasaran dengan "tangan ajaib" Ibu Enah, termasuk para wisatawan yang sedang berkunjung ke daerahnya.

Berkat dari memijat dan punya jiwa berwirausaha dan berkebun, Ibu Enah berinisiatif menyulap halaman belakang rumah menjadi sebuah tempat lesehan yang nyaman untuk para pengunjung atau pasien. dan tidak hanya itu, banyak juga para siswa dari kalangan sekolah untuk berwisata di lesehan Saung Jagong milik bu Enah tersebut. suasana tempat yang memiliki kesejukan dan asri serta dikelilingi pepohonan rindang, dan adanya tempat arena bermain serta kolam renang yang sekarang sedang di buat ini menjadikan aset bagi bu enah untuk menikmati kehidupa di hari tua nanti.


Ibu Enah kini tak hanya memijat, ia juga berbagi cerita tentang budaya dan kehidupan kampung. Para wisatawan tidak hanya mendapatkan kesembuhan fisik, tetapi juga pengalaman otentik yang tak terlupakan.

Meskipun sudah memiliki tempat yang lebih besar dan dikenal luas, Ibu Enah tetap sosok yang sama. Ia selalu menyambut setiap pengunjung dengan senyum hangat dan hati yang tulus. Baginya, setiap orang yang datang adalah tamu yang harus dilayani dengan sepenuh hati. Tempat pijat lesehan itu bukan hanya sekadar tempat usaha, melainkan sebuah wadah untuk terus berbagi kebaikan, mempertemukan orang dari berbagai latar belakang, dan menyebarkan kehangatan melalui sentuhan yang penuh kasih.***


--Bagi anda yang memiliki kendala dalam kesehatan dan mengalami sakit saraf bisa menghubungi langsung melalui nomor handphone : 08996334644 / 089620530334