KUNINGAN, (BK).-
Calon jemaah haji yang tergabung dalam Kelompok Bimbingan Ibadah
Haji dan Umroh Syiarul Islam (KBIHU SI) Kabupaten Kuningan memperoleh
pembekalan materi tentang hikmat haji dan umroh berlangsung di Masjid Agung Syiarul
Islam, Sabtu (4/10/2025).
“Ibadah haji dan umroh merupakan dua ibadah yang memiliki
kedudukan yang mulia dalam syariat Agama Islam. Meskipun keduanya memiliki
tujuan yang sama, yaitu mendekatkan diri kepada Allah SWT, namun terdapat perbedaan
dalam pelaksanaannya,” demikian diungkapkan pemateri HR Yayan Sofyan.
Dalam kesempatan tersebut hadir Ketua KBIHU SI, KH Aang Asy’ari,
moderator KH Zaena Arifin, Sekretaris, Hj Tetty Maryati, dan unsur
pengurus KH Dedy. Selan itu, Hj Yayat,
Bendahara Hj Iis, Bidang IT, Iko serta pengurus lainnya.
Dijelaskan HR Yayan, ibadah haji adalah ibadah wajib
dilaksanakan oleh setiap muslim yang mampu secara fisik, finansial, dan
keamanan untuk sekali seumur hidup. Ibadah ini dilaksanakan pada bulan
Dzulhijjah dan merupakan salah satu rukun Islam yang kelima.
Sedangkan ibadah umroh adalah, ibadah yang sifatnya sunnah muakkadah (sangat
dianjurkan) yang dilaksanakan kapan saja kecuali pada waktu-waktu tertentu yang
diharamkan.
“Guna menambah keyakinan jemaah dalam melaksanakan ibadah ini, ada baiknya mengetahui
berbagai makna yang terkandung dibalik ritual ini. Salah satu hikmah dari
ibadah haji adalah mengenang kisah Nabi Ibrahim AS, yang merupakan cerminan
dari nilai kesabaran, keimanan, dan ketundukan kepada Allah SWT. Ia bersama
putranya, Nabi Ismail AS, membangun kembali Ka’bah sebagai tanda kesetiaan dan
ketaatan kepada perintah Allah SWT,” tutur HR Yayan yang juga Ketua Baznas Kab.
Kuningan itu.
Dalam surah Al-Hajj (22;27) dikatakan; Dan serulah manusia untuk berhaji, niscaya
mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta yang
kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh.
Ditambahkan HR Yayan, melaksanakan ibadah haji dan umroh dengan sungguh-sungguh dapat menjadi sarana untuk mendapatkan pengampunan dosa-dosa dan mendapatkan balasan surga. Hal ini sebagaimana terungkap dalam sabda Nabi SAW. Dari Abu Hurairah bahwa Nabi SAW bersabda : “Satu umrah sampai umrah yang lain adalah sebagai penghapus dosa antara keduanya dan tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali jannah” [HR Bukhari dan Muslim, Bahjatun Nanzhirin no. 1275]
Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata : “Aku mendengar
Nabi SAW bersabda, bahwa barangsiapa
berhaji ke Baitullah ini karena Allah, tidak melakukan rafats dan fusuuq,
niscaya ia kembali seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya” [HR Bukhari]
“Perjalanan ibadah haji dan umroh tidaklah mudah karena membutuhkan pengorbanan materi, waktu dan fisik. Namun melalui perjalanan tersebut, umat Islam dapat belajar tentang kesabaran, ketahanan, dan keikhlasan dalam menjalani perintah yang diberikan oleh Allah SWT. Ibadah haji dan umroh juga menjadi sarana untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Dengan melaksanakan ibadah ini, umat Islam dapat merasakan kebesaran dan kekuasaan-Nya secara langsung,” tutur HR Yayan, yang juga Anggota Dewan Pembina Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kab. Kuningan itu.
Enam Cara Capai Haji
Mabrur
Dalam sebuah keterangan dikatakan ada enam cara untuk mencapai haji mabrur. Yakni; 1. Mengetahui syarat wajib dan rukun haji. 2. Membersihkan diri dari dosa. 3. Naik haji dengan harta yang halal. 4. Khusyuk dalam melaksanakan haji. 5. Mengeluarkan kewajiban zakat dan 6. Beribadah dengan sikap ihsan. (HEM/BK)