![]() |
Sejumlah warga binaan Lapas Kelas IIA Kuningan tampak antusias mengikuti pelatihan anyaman coir shade atau anyaman serabut kelapa di area pembinaan kerja Lapas, Rabu (15/10/2025). |
KUNINGAN, (BK) –
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kuningan terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pembinaan warga binaan. Kali ini, bekerja sama dengan PT Coir Indonesia Global, Lapas Kuningan menggelar pelatihan anyaman coir shade atau anyaman serabut kelapa, Rabu (15/10/2025).
Sebanyak 60 warga binaan tampak antusias mengikuti kegiatan yang berlangsung di area pembinaan kerja Lapas Kuningan. Mereka belajar mengolah serabut kelapa menjadi produk bernilai jual, mulai dari mengenali bahan baku, teknik pemintalan, hingga proses menganyam yang menghasilkan karya berkualitas tinggi.
Kepala Lapas Kelas IIA Kuningan, Sukarno Ali, menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian yang bertujuan membekali warga binaan dengan keterampilan praktis sebagai bekal hidup setelah bebas nanti.
“Kami sangat berterima kasih atas sinergi yang baik dengan PT Coir Indonesia Global. Pelatihan ini bukan hanya tentang keterampilan teknis, tetapi juga membangun semangat, disiplin, dan kemandirian bagi warga binaan,” ujar Sukarno.
Ia menambahkan, pihaknya ingin menciptakan lingkungan pembinaan yang tidak hanya berorientasi pada hukuman, tetapi juga pada pemberdayaan dan perubahan karakter.
“Kami ingin membuktikan bahwa di balik tembok Lapas, ada potensi besar yang bisa dikembangkan. Warga binaan kami bukan sekadar menjalani masa hukuman, tetapi sedang mempersiapkan diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat,” imbuhnya.
Menurutnya, kegiatan pelatihan seperti ini juga menjadi bagian dari upaya Lapas Kuningan untuk menyiapkan warga binaan kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan yang memadai. Dengan begitu, mereka dapat hidup mandiri dan tidak lagi mengulangi kesalahan masa lalu.
Sementara itu, perwakilan dari PT Coir Indonesia Global, Andri Setiawan, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk dukungan pihak swasta terhadap pembinaan narapidana di Kuningan.
“Kami melihat potensi besar dari para warga binaan. Dengan bimbingan yang tepat, mereka bisa menghasilkan produk yang tidak kalah dari pengrajin luar. Harapan kami, setelah bebas nanti mereka bisa membuka usaha sendiri,” ungkapnya.
Kegiatan berlangsung lancar dan penuh semangat. Para peserta tampak serius memperhatikan setiap tahapan pelatihan. Bahkan, beberapa hasil karya warga binaan mulai menunjukkan kerapian dan kualitas yang menjanjikan.
Sukarno berharap, keterampilan yang diperoleh melalui pelatihan ini dapat menjadi bekal berharga bagi warga binaan dalam menjalani kehidupan setelah bebas.
“Kami ingin warga binaan keluar dari Lapas dengan rasa percaya diri dan keterampilan yang bisa diandalkan. Kalau dulu mereka dikenal karena kesalahan, maka nanti mereka dikenal karena karya,” tutupnya dengan optimistis. (Apip/BK)