KUNINGAN, (BK).—
Musibah kebakaran kembali terjadi di wilayah selatan Kabupaten Kuningan. Sebuah rumah milik warga di Dusun Babakan, Desa Sagaranten, Kecamatan Ciwaru, hangus terbakar pada Jumat (17/10/2025) pagi. Api melalap sebagian atap belakang rumah milik Tarjo (60), saat pemiliknya tengah berada di sawah.
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 08.45 WIB itu diduga berasal dari tungku masak yang belum sepenuhnya padam setelah digunakan untuk menanak nasi. “Berdasarkan hasil assessment, sumber api diduga berasal dari tungku di dapur yang masih menyala dan kemudian membakar bagian atap belakang rumah,” ujar Enda, anggota Tim Assessment Pusdalops PB BPBD Kuningan, Jumat (17/10/2025) sore.
Warga sekitar yang melihat kepulan asap tebal dari arah dapur langsung bergegas memberikan pertolongan dengan alat seadanya. Aparat desa, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas juga ikut membantu proses pemadaman hingga api berhasil dijinakkan sekitar pukul 09.00 WIB.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Hanya atap belakang rumah berukuran sekitar 5x6 meter dan sebagian peralatan dapur yang terbakar,” tambah Diding, petugas Pusdalops PB BPBD Kuningan.
Sementara itu, pemilik rumah, Tarjo (60), mengaku masih syok atas kejadian yang menimpa rumahnya. Ia menuturkan, saat kejadian dirinya sedang berada di sawah untuk bekerja setelah sebelumnya sempat memasak nasi.
“Saya tadi pagi masak nasi di tungku, setelah selesai saya kira apinya sudah padam, jadi saya tinggal ke sawah. Tiba-tiba ada warga datang ngasih tahu rumah saya kebakar. Pas saya pulang, bagian dapur sudah terbakar dan atapnya ambruk,” ungkap Tarjo dengan wajah sedih.
Meski sebagian rumah dan perabotan habis terbakar, Tarjo tetap bersyukur karena tidak ada korban dalam kejadian tersebut. “Yang penting saya selamat. Saya berterima kasih kepada warga dan aparat yang cepat membantu memadamkan api,” ujarnya.
Untuk sementara waktu, Tarjo tinggal di rumah saudaranya, Wiwin (42), yang masih berada di lingkungan yang sama. Pihak BPBD Kuningan telah menyalurkan bantuan logistik dan berkoordinasi dengan pemerintah desa serta aparat kecamatan untuk penanganan lebih lanjut.
Cuaca cerah berawan saat kejadian membantu proses pemadaman berlangsung lebih cepat. Adapun kebutuhan mendesak yang masih diperlukan korban di antaranya bantuan perbaikan rumah dan perlengkapan dapur. (Apip/BK)