Post ADS 1
Post ADS 1
REDAKSI
Sabtu, 10/25/2025 08:09:00 PM WIB
HeadlinePeristiwa

Santriwati Tewas Jatuh dari Jembatan Paseban, Babinsa Desak Pemdes Kaduagung Segera Bertindak


Gerbang masuk Desa Kaduagung, Kecamatan Karangkancana, Kabupaten Kuningan. Di jalur menurun tak jauh dari titik ini, kecelakaan maut terjadi saat motor yang ditumpangi tiga orang remaja terjun ke sungai, Jumat (24/10/2025) sore.


KUNINGAN, (BK) –

Jembatan di pintu masuk Desa Kaduagung, Kecamatan Karangkancana, Kabupaten Kuningan, kembali memakan korban jiwa. Sebuah sepeda motor yang ditumpangi tiga orang remaja terjun ke sungai dari jembatan tersebut pada Jumat (24/10/2025) sore. Satu pelajar asal Brebes tewas di tempat, sementara dua orang lainnya mengalami luka-luka.

Informasi yang dihimpun Media Online Bokor Kuningan, kejadian bermula ketika sepeda motor Honda Beat putih bernomor polisi E 6745 K yang dikendarai pelajar berinisial UJN (16) melaju dari arah Kaduagung menuju Karangkancana. Di belakangnya, terdapat dua penumpang masing-masing NF (16), pelajar asal Cirebon, dan TP (33), warga setempat. Saat tiba di tikungan tajam menurun sebelum jembatan yang berada tak jauh dari gerbang

 “Selamat Datang di Desa Kaduagung”, motor yang dikendarai korban diduga hilang kendali. Kendaraan oleng ke kanan dan menghantam pagar jembatan hingga terpental ke bawah.

“Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Pengendara meninggal dunia di tempat akibat luka berat di bagian kepala,” ujar Kanit Gakkum Satlantas Polres Kuningan, Iptu Sri Martini, saat dikonfirmasi Media Online Bokor Kuningan, Sabtu (25/10/2025).


Warga yang tengah melintas sontak panik melihat kejadian tersebut. Mereka bergegas menolong dan mengevakuasi para korban dari dasar sungai berbatu. Korban UJN sempat dibawa ke Klinik Ibrahim Ciwaru, namun nyawanya tak tertolong. Sementara NF dan TP selamat dengan luka-luka dan masih menjalani perawatan medis.

Menurut keterangan polisi, kecelakaan tunggal itu kuat dugaan terjadi karena pengendara tidak mampu mengendalikan laju kendaraan di medan menurun dan menikung.

 “Kami telah melakukan olah TKP, memeriksa saksi-saksi, serta mengamankan barang bukti motor,” jelas Iptu Sri Martini.

Ia menambahkan, kawasan jembatan Kaduagung memang kerap menjadi titik rawan kecelakaan. Selain karena kondisi jalan menurun, pagar jembatan yang tidak terlalu tinggi membuat risiko fatal semakin besar saat pengendara kehilangan kendali.

“Kami imbau warga, khususnya pelajar, untuk selalu berhati-hati saat melintas di jalur ini. Pastikan kendaraan dalam kondisi baik, gunakan helm berstandar SNI, dan jangan berboncengan lebih dari dua orang,” tegasnya.

Pihak kepolisian juga meminta orang tua untuk tidak mengizinkan anak di bawah umur mengendarai motor karena sangat berbahaya. 

“Keselamatan di jalan raya adalah tanggung jawab bersama. Kami harap kejadian di Kaduagung ini menjadi pelajaran bagi semua,” pungkasnya. (Apip/BK)