Post ADS 1
Post ADS 1
REDAKSI
Rabu, 10/08/2025 10:34:00 PM WIB
HeadlineHukum

Strategi Pembinaan Produktif, Lapas Kuningan Rencanakan Keterampilan Coir Shade bagi Warga Binaan


Kepala Lapas Kelas IIA Kuningan, Sukarno Ali, A.Md.IP., S.H., M.H., saat memberikan arahan dalam rapat koordinasi internal terkait rencana pelatihan keterampilan Coir Shade bagi warga binaan di Lapas Kuningan, Rabu (8/10/2025).



KUNINGAN ,(BK)–

Dalam upaya memperkuat program pembinaan kemandirian dan menciptakan warga binaan yang produktif, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kuningan melalui Seksi Kegiatan Kerja tengah merancang program pelatihan keterampilan berbasis pemanfaatan sabut kelapa atau Coir Shade. Rencana ini dibahas dalam rapat koordinasi internal yang digelar pada Rabu (8/10/2025) di aula Lapas Kuningan.

Kepala Lapas Kelas IIA Kuningan, Sukarno Ali, mengatakan bahwa program pelatihan Coir Shade dipilih karena memiliki nilai ekonomi tinggi dan relevan dengan potensi sumber daya alam di Kabupaten Kuningan.

“Sabut kelapa merupakan bahan baku yang mudah didapatkan dan bisa diolah menjadi berbagai produk bernilai jual, seperti media tanam, sapu, keset, hingga kerajinan rumah tangga. Ini menjadi peluang yang baik bagi warga binaan untuk memiliki keterampilan dan penghasilan mandiri setelah bebas nanti,” ujarnya.

Menurutnya, kegiatan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Lapas Kuningan dalam menciptakan pembinaan yang tidak hanya berorientasi pada pekerjaan di dalam lembaga, tetapi juga pada pemberdayaan dan pengembangan karakter.

“Kami ingin warga binaan tidak hanya sibuk dengan rutinitas kerja, tetapi juga mendapat ilmu yang bermanfaat, agar setelah keluar mereka siap menjadi bagian masyarakat yang produktif,” imbuhnya.



Selain itu, Sukarno juga menegaskan bahwa pembinaan keterampilan seperti ini merupakan bentuk nyata dari implementasi reintegrasi sosial, yakni proses mengembalikan narapidana menjadi individu yang berdaya guna dan diterima kembali oleh masyarakat. Ia berharap program ini dapat menjadi inspirasi bagi lembaga pemasyarakatan lainnya dalam menciptakan inovasi pembinaan.

“Melalui pelatihan ini, kami ingin mengubah stigma negatif terhadap warga binaan. Mereka bukan lagi dipandang sebagai beban, tetapi sebagai individu yang sedang berproses untuk memperbaiki diri dan berkontribusi positif,” katanya menambahkan.

Sementara itu, Kepala Seksi Kegiatan Kerja Lapas Kuningan, Agus Supriatna, menjelaskan bahwa pelatihan Coir Shade akan dimulai pada pekan depan, dengan jumlah peserta sebanyak 60 warga binaan yang telah memenuhi syarat administratif dan perilaku.

“Pelatihan ini akan berlangsung selama dua minggu dengan metode praktik langsung. Nantinya warga binaan juga akan didampingi instruktur profesional dari mitra pelatihan,” jelasnya.

Agus menambahkan, hasil dari pelatihan tersebut tidak hanya akan digunakan untuk kebutuhan internal Lapas, tetapi juga berpotensi dipasarkan ke masyarakat.

“Kami sedang menjajaki kerja sama dengan pihak ketiga agar produk olahan sabut kelapa ini bisa memiliki pasar yang tetap. Dengan begitu, hasil karya warga binaan bisa bernilai ekonomi dan memberikan motivasi bagi mereka untuk terus berkarya,” tuturnya.

Melalui langkah tersebut, Lapas Kelas IIA Kuningan menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan inovasi dalam program pembinaan. Upaya ini menjadi wujud nyata bahwa lembaga pemasyarakatan bukan hanya tempat menjalani hukuman, tetapi juga tempat pembentukan karakter, keterampilan, dan kemandirian menuju kehidupan yang lebih baik. (Apip/BK)