![]() |
| Petugas BPBD bersama warga meninjau lokasi longsoran yang menyebabkan badan jalan dan TPT ambrol di Desa Baok, Kecamatan Ciwaru. |
KUNINGAN,(BK). –
Hujan dengan intensitas ringan hingga lebat kembali memicu bencana tanah longsor di wilayah Kabupaten Kuningan. Kali ini, kejadian berlangsung di dua dusun di Desa Baok, Kecamatan Ciwaru, pada Rabu (19/11/2025) sekitar pukul 17.00 WIB.
Berdasarkan laporan cepat Pusdalops PB BPBD Kuningan, dua titik terdampak yaitu Dusun Wage RT 003 RW 001 dan Blok Cikalapa Dusun Pahing RT 012 RW 004. Informasi kejadian diterima BPBD pada pukul 18.30 WIB, dan laporan pembaruan disampaikan Kamis (20/11/2025) pukul 14.23 WIB.
“Korban jiwa nihil, namun terdapat kerusakan cukup serius pada rumah warga dan infrastruktur irigasi,” ujar Reno Presna Sunardi, S.Sos selaku Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kuningan, dalam laporannya.
Di Dusun Wage, Talut Penahan Tanah (TPT) dapur rumah milik Sukini (65) longsor sepanjang 7 meter dengan ketinggian 3 meter dan lebar 40 cm. Akibatnya, dinding dapur berukuran 7 x 2 meter ambruk dan terbawa material longsoran. Penghuni rumah terdiri dari dua kepala keluarga dengan lima jiwa, yakni Asep (35), Gita (28), Azkia (10), dan Gala (3).
Material longsoran juga menimpa halaman belakang rumah Sutinah (50), meski tidak menimbulkan kerusakan berat pada bangunan.
Sementara itu, di Blok Cikalapa Dusun Pahing, TPT saluran irigasi sepanjang 25 meter dan tinggi 7 meter ikut longsor. Bahkan, saluran irigasi sepanjang 20 meter dengan kedalaman 2 meter turut terputus dan terbawa material. Kondisi ini membuat area pesawahan Desa Baok terancam tidak mendapat pasokan air.
BPBD mencatat sejumlah kerugian, di antaranya:
TPT dapur dan saluran irigasi rusak.
Satu unit rumah sedang mengalami kerusakan pada dinding serta sebagian lantai dapur.
Halaman rumah warga tertimbun material.
Terputusnya saluran irigasi utama yang mengancam lahan pertanian desa.
BPBD bersama aparat desa, kecamatan, TNI, Polri, dan BBWS segera melakukan penanganan darurat.
“Tim assessment langsung kami turunkan ke lokasi untuk melakukan pendataan dan memberi bantuan logistik,” imbuh Aep Saepudin, S.Kom, Operator Layanan Operasional BPBD.
Aparat kepolisian juga telah memasang tanda peringatan dan garis polisi untuk mencegah aktivitas warga di area rawan.
Cuaca di lokasi terpantau berawan. Aparat desa dan BPBD terus mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, terutama saat beraktivitas di sekitar lereng atau tebing.
“Langkah lanjutan akan kami koordinasikan dengan pihak desa dan unsur terkait lainnya,” kata Kusmaya, operator Pusdalops BPBD Kuningan.
BPBD menyatakan kebutuhan mendesak saat ini adalah dukungan logistik bagi warga terdampak dan tim penanganan. Upaya pemulihan akan disesuaikan dengan kondisi lapangan serta perkembangan cuaca. (Apip/BK)







