Redaksi
Kamis, 7/11/2024 09:29:00 AM WIB
BirokrasiHeadlinePendidikan

Nurul Iman Dilantik Jadi Rektor Unisa Periode 2024-2028 Berlangsung Di Aula Kampus Setempat Dengan Penuh Hidmat

Advertisment

KUNINGAN, (BK).-


Setelah melalui berbagai tahapan dan mekanisme yang harus ditempuh, kini Nurul Iman Hima Amrullah terpilih dan dilantik menjadi Rektor Universitas Islam Al-Ihya (Unisa) Kuningan periode 2024-2028 dengan penuh hidmat, berlangsung di Aula Universitas setempat, Juli (1/7/2024).

Atas dilantiknya menjadi Rektor Unisa, Iman mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dari berbagai unsur yang ada. Untuk itu mohon dukungan melalui kecintaan terhadap perjuangan Unisa dari semua pihak. Sebab tanpa dukungan penuh para pihak, maka mustahil program apapun yang kita miliki akan tercapai sesuai harapan. Oleh sebab itu, program selanjutnya Unisa akan meneruskan beberapa garapan yang belum terselesaikan pada tahun sebelumnya. Misalnya, pembangunan kampus baru, penataan bidang akademik dan peningkatan kesejahteraan.

“Kami berharap ke depan harus lebih baik lagi dari sekarang, seiring perkembangan regulasi dan bidang pendidikan tinggi. Dalam hal ini, Unisa memiliki komitmen akan terus berperan serta untuk menyiapkan generasi yang berkualitas sesuai harapan kita semua,” tutur Iman.


Berkaitan dengan hal tersebut, Ketua Yayasan Al-Ihya Kuningan, Sofyan Sahori, mengemukakan, selama empat tahun ke depan Unisa Kuningan harus memiliki sebanyak 3.000 mahasiswa dari seluruh jurusan yang ada. Karenanya Rektor yang baru dilantik harus memiliki konsep tentang Unisa ini akan dibawa kearah mana yang lebih maju. Universitas kebanggaan masyarakat Kuningan ini harus lebih maju dan berkembang dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Dijelaskannya, jika sebuah Universitas ingin lebih maju dan berkembang hendaknya konsisten dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Yakni; melaksanakan pendidikan, penelitian dan melaksanakan pengabdian pada masyarakat. Ketiga kegiatan ini tidak boleh tidak harus dilaksanakan secara konsisten, terlebih oleh lembaga pendidikan bukan negeri atau Perguruan Tinggi Swasta (PTS) termasuk Unisa maupun perguruan tinggi swasta lainnya. Sebab Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dengan PTS berbeda, maka seluruh komponen yang ada harus bergerak untuk mensosialisasikan keberadaan perguruan tinggi seperti Unisa.


“Perguruan Tinggi Negeri itu mendapat bantuan dana dari pemerintah tidak perlu khawatir untuk mencari calon peserta didik atau mahasiswa, mereka (calon mahasiswa) akan datang sendiri ke universitas tersebut. Namun untuk Perguruan Tinggi Swasta, bisa menjadi besar atas keberhasilan dalam pengembangan dunia pendidikan tersebut sangat ditentukan oleh seluruh keluarga besar Universitas itu sendiri,” tutur Sofyan.

Oleh sebab itu, seluruh komponen yang ada di Unisa harus berperan serta dalam membangun pendidikan ini, misalnya melaksanakan sosialisasi, menjalin kerja sama dengan lembaga lain, memperbanyak jejaring dan sebagainya. Tidak kalah penting untuk memperkenalkan atas prestasi yang telah diraih oleh Unsa sehingga akan mendapat kepercayaan serta perhatian dari masyarakat. Kepercayaan akan tumbuh pada sebuah lembaga pendidikan apabila keberhasilan program yang ada di Universitas tersebut sesuai dengan harapan masyarakat. (HEM/BK)