Advertisment
KH Emus Musthopa |
KUNINGAN, (BK).-
Barangsiapa yang menuaikan shalat berjaah dan duduk sambil tholabul ilmi (mencari ilmu), maka Allah Swt akan menjamin enam hal bagi orang yang melaksanakannya secara dawam maka amalan tersebut akan dirasakannya.
“Berbahagialah kita dipagi hari ini, barang siapa sholat berjaah dan duduk tholabul ilmi maka Allah akan menjamin enam perkara sesuai janjinya,” kata KH Emus Musthopa, dalam kajian subuh di Masjid Agung Syiarul Islam Kuningan, Senin (19/5/2025).
Adapun enam ganjaran tersebut, lanjut KH Emus, yakni; akan diberi rizki yang halal, akan terbebas dari azab kubur dan menerima catatan amal dari sebelah kanan (amal soleh). Selain itu, akan melintas di jembatan sirot dengan cepat, akan berkumpul di surga nanti dengan para Nabi dan akan dibangunkan rumah dari mas, yang dilegkapi dengan 40 pintu di rumah tersebut.
“Kita sering mendengar, ketika saudara kita meninggal dengan ucapan innalillahi wainailaihi rojiun. Ini berlaku untuk siapapun, entah orang yg beriman maupun tidak. Semua hamba menuju cahaya Alloh (nurulloh) dengan 3 kelompok. Yakni; orang-orang yang mendapat hidayah iman selalu taat beribadah pada Allah, maka akan bertambah cahaya dalam hatinya,” tutur KH Emus.
Dijelaskannya, setiap melakukan kebaikan cahaya iman makin bertambah. Ketika kita dalam lingkaran cahaya Allah maka kita akan merasakan: ketenangan dan ketentraman pada jiwanya, pancaran wajah dan matanya memancarkan kebaikan kelak di akhirat akan bercahaya bagaikan cahaya matahari bulan purnama. Semoga Allah senantiasa memberikan cahaya pada hati kita semua, dan bisa kembali dengan cahaya iman sesuai harapan Allah.
Selain itu, kelompok orang-orang yang telah Allah pilih dan sebagai manusia mulia dengan ahlak dan prilakunya yang baik (waliyullah). kelompok manusia yangg ingin menuju cahaya Alloh tapi terkendala beribadah dengan 3 masalah. Yakniu; Pertama, dengan hawa nafsunya yang selalu menyelimuti imannya, mereka terbelenggu oleh bisik iblis laknatullah. Sehingga tidak sedikit mereka yang lalai menuju cahaya itu. Selain itu, dengan hubbuddunya ( cinta dunia) hanya dunya yang mereka cintai baik melalui jabatan, harta, dan sebagainya yg akan merusak perjalannya menuju cahaya alloh. Bahkan banyak yang tertipu dgn cinta dunia itu. Terakhir, dengan tuulul amal panjang angan- angan.
“Padahal Nabi kita mengingatkan, jika ada di pagi hari jangan menunggu datangnya sore hari demikin pula sebaliknya jika mau berbuat kebaikan.dengan ini pula kita bisa terlena dengan angan-angan nya sendiri. Karna kita tak pernah tahu apa yg terjadi di kemudian hari. Semoga kita semua selalu Allah beri hidayah, mari menuju rohmat Allah tanpa adanya rintangan.aamiin...!” pungkas KH Emus. (HEM/Nel'S/BK)