Advertisment
KUNINGAN, (BK).-
Memasuki pertemuan yang kedua, jemaah calon haji KBIHU
Syiarul Islam Kuningan diminta agar bisa menggunakan alat komunikasi (hand
phon) untuk memudahkan komunikasi dengan
pembimbing saat-saat diperlukan.
“Penggunakan HP itu penting, apabila terjadi ada jemaah yang
hilang, kesasar atau terpisah dari rombongan agar melakukan kontak
atau sharelock untuk lebih memudahkan
dalam pencarian. Apabila terjadi hal seperti itu, bisa menghubungi pembimbing
haji, kepala regu (Karu) atau kepala rombongan (Karom) masing-masing,” pinta
Ketua Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh Syiarul Islam (KBIHU SI) Kab.
Kuningan, Dr KH Aang Asy’ari Lc, MSi, saat pertemuan dengan para jemaah
bertempat di Masjid Agung Syiarul Islam, Minggu (20/7/2025).
Apabila ada jemaah yang kesasar atau hilang, baik ketika
berada di Madinah maupun Mekah, anggota jemaah haji lainnya tidak usah turut mencarinya. Hal itu bisa mengakibatkan yang
ikut mencari akan terbawa hilang karena
saking banyaknya jemaah haji datang dari berbagai belahan dunia. Namun cukup
menilpon atau sharelock pada Karu atau Karom yang akan mencarinya atau
menjemput ke lokasi dimaksud. Selan itu,
bisa juga melapor ke petugas yang ada di sana sambil menunjukkan identitas yang
kita bawa.
“Jangan khawatir tidak ditemukan, nanti akan diketemukan oleh Karu maupun Karom atau petugas haji yang ada di sana, bahkan suka dijajap hingga tiba ke hotel/tempat kita menginap. Namun yang harus diingat, selama dalam pencarian bersangkutan jangan berpindah-pindah lokasi karena akan menyulitkan si pencari. Akan lebih baik diam ditempat atau memotret lokasi untuk dikirimkan pada Karu/Karom untuk memudahkan dalam pencarian,” pinta KH Aang.
Selama berada di tanah suci Mekah maupun Madinah, selain
untuk melaksanakan rukun dan wajib maupun ibadah sunnah lainnya, ada juga
kegiatan tadzabur alam untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang
berkaitan dengan perjuangan agama para Nabi beserta sahabatnya. Kegiatan tersebut bukan semata
untuk piknik tanpa makna, melainkan sebagai bahan renungan atas perjuangan para
Nabi dalam melaksanakan tugas kenabian yang diperintahkan Alla Swt.
“Oleh sebab itu dalam perjalanan ibadah haji ini sangat
diperlukan kekuatan fisik agar dalam melaksanakan rukun, wajib maupun sunnah
haji dapat dilakukan dengan sempurna. Untuk itu, jemaah hendaknya selalu menjaga kesehatan serta kebugaran jasmani agar dalam pelaksanaan
ibadah haji nanti lebih maksimal. Namun jangan memaksakan diri bagi orang yang
sakit atau berisiko tinggi untuk mengikuti tadzabur upaya menghindari hal-hal
yang tidak diharapkan,” ujarnya.
Oleh sebab itu, sebelum berangkat ke tanah suci kita harus
sering berolahraga ringan agar dalam pelaksanaannya nanti tidak terlalu kaget
setelah tiba disana untuk mengikuti kegiatan yang sebernarnya. Sebab ibadah
haji ini termasuk ibadah fisik, disamping harus ikhlas, berserah diri dan
berdona, kondisi fisik juga harus
menunjang. Selanjutkan jangan lupa untuk selalu berdoa agar kita diberikan berbagai kemudahan dan keselamatan.
Baik dari mulai berangkat, setelah berada di tanah suci Mekah hingga kembali pulang
ke tanah air dengan selamat serta menyandang gelar haji mabrur.
“Semoga Allah Swt memberikan kesehatan, keselamatan serta
berbagai kemudahan dalam menjalankan ibadah haji di tanah suci Mekah untuk
memenuhi panggilan Allah Swt. Mari kita luluskan niat sebelum berangkat semoga
dalam perjalanan ibadah pada musim haji
tahun 2026 berjalan dengan lancar,” harap KH Aang. (HEM/BK)