KUNINGAN, (BK).-
Menjelang pembagian buku rapor pendidikan semester ganjil
tahun pelajaran 2025/2026, SMAN 1 Kadugede Kabupaten Kuningan menggelar
kegiatan Pekan Olah Raga dan Seni Antar Kelas (Porsak) berlangsung di
lingkungan sekolah setempat.
Kegiatan diawali apel pagi, Senin, 15 Desember 2025, bertempat
di lapangan upacara sekolah setempat yang
dilanjutkan dengan pertandingan futsal persahabatan antara guru SMAN 1
Kadugede melawan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kuningan yang sedang
melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dan berikutnya dilanjutkan
dengan pertandingan futsal antar kelas. Kegiatan berlangsung meriah dan penuh gairah dimana pesertanya perwakilan dari masing-masing kelas.
Pelaksana kegiatan terdiri dari pengurus Osis SMAN 1 Kadugede masa bakti
2025/2026 itu dipandu Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.
“Adapun cabang olahraga yang dipertandingkan adalah futsal. Dijadwalkan
kegiatan Porsak ini akan memakan waktu
selama empat hari, dari mulai Senin, 15
sampai dengan Kamis, 18 Desember 2925,”
tutur Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Humas, SMA Negeri 1 Kadugede, Maman SPd.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala SMAN 1 Kadugede, Rhida
Jaya Bhuana, SPd, MPd, pihaknya, memberikan motivasi para peserta kegiatan dan secara khusus mengucapkan selamat kepada para
murid, baik kelas X. Kelas XI, maupun kelas XII, yang telah mengikuti ulangan
dalam rangka Penilaian Sumatif Akhir Semester (PSAS). Nilai PSAS ini akan
tertuang dalam buku laporan pendidikan yang akan diterima para murid dalam
acara pembagian buku rapor seminggu mendatang.
“Mulai hari ini sampai dengan hari pembagian lapor, bukan
berarti kalian bebas darikegiatan sekolah. Namun tetap datang ke sekolah,
diabsen seperti biasa dan jangan lupa harus ikut serta dalam kegiatan Porsak
tersebut,” ungkap Rhida.
Ia menambahkan, Porsak ini bukan sekadar sebuah pertandingan
atau perlombaan, melainkan ajang untuk mempererat persaudaraan diantara teman-teman
sekaligus sebagai penanaman sportivitas. Dalam pertandingan itu, kalah atau menang adalah soal biasa. Tapi ada yang
lebih urgen, yakni semangat untuk menjadi yang terbaik dan terdepan dalam
berbagai aktifitas di sekolah. Semangat seperti ini, akan mendarah daging dalam kehidupan hari ini
dan dimasa yang akan datang. Pertandingan adalah perjuangan hidup untuk menang.
Sama halnya seperti kehidupan kita di masyarakat. Hidup adalah perjuangan agar kita dapat mengatasi berbagai persoalan yang ada. Hidup adalah perlombaan
agar kita dapat meraih sukses dan kemenangan.
Kegiatan Porsak yang dipertandingan bukan hanya cabang olah
raga, termasuk tampilan seni budaya. Mengapa seni itu harus ditampilkan, karera
dengan seni, hidup akan menjadi indah. Ingat, seni adalah sesuatu yang khas ada
dalam diri manusia. Sedagkan hewan tidak memiliki rasa indah, itulah lebihnya
manusia dari hewan, tumbuhan dan mahluk lainnya. Hewan dan tumbuhan hanya punya
hidup, sedangkan manusia punya seni dan budaya.
“Pentingnya akan seni dan budaya, Pemerintah melalui Kementerian
Pendidikan memberikan kalian mata pelajaran Seni Budaya. Hal ini karena manusia
memiliki keunikan tersendiri. Secara naluri, manusia senang pada sesuatu yang
indah. Dengan kata lain, manusia adalah makhluk yang senang pada dunia seni.
Sebagaimana dalam sebuah pepetah, dengan seni itu indah, dengan ilmu itu akan mudah dan
dangan agama hidup akan terarah,” tutur Rhida.
Menurut keterangan, Porsak ini bukan hal baru melainkan selalu dilaksakan secara rutin oleh keluarga
besar SMAN 1 Kadugede. Hal ini dilaksanakan
setiap menjelang pembagian buku laporan
pendidikan pada semester ganjil. Marwah yang dikedepankan adalah meningkatnya
jiwa sportivitas dan semangat untuk selalu menjadi insan yang sehat dan
terampil. Sehingga akan berguna serta dapat memberikan manfaat dalam
berbagai aspek kehidupan. (HEM/BK)




